Kamis, 23 November 2023

RENCANA PABRIK GULA DI WONOKRIYO DAN SRUWENG TAHUN 1909 DAN 1926

Gula (sebagaimana kopi,teh,kayu manis,lada dsj) merupakan komoditas primadona di era Hindia Belanda. Tidak mengherankan jika kita mendapati berbagai peninggalan pabrik gula, baik yang sudah tidak berfungsi maupun yang masih berfungsi sampai hari ini dari era Hindia Belanda yang tersebar khususnya di Jawa.

Selasa, 14 November 2023

SEMUA TENTANG JENG YAH (Review Novel "Gadis Kretek")

“Yah kan sudah gadis, Pak. Malu kalau mukaku ditaruh di etiket”

“Gadis?”

“Iya…” Dasiyah merunduk seperti kembang sepatu. Malu-malu.

“Kamu…memang sudah jadi gadis. Gadis kretekku”

“Apa Pak?”

“Bapak tahu, nama dagangnya Kretek Gadis!”

(Gadis Kretek, 2019:149)

Jumat, 27 Oktober 2023

RUMAH TUA DI MASA JAYA HALTE KERETA

Sebuah bangunan tua nampak menarik perhatian penulis saat sedang melintasi sebuah jalan desa menuju Desa Wonocolo, Kecamatan Prembun. Lokasinya berada di selatan rel kereta api persis dan di sebelah timur Stasiun Prembun.

Sabtu, 14 Oktober 2023

HOTEL BESAR PURWOKERTO : MELINTASI ZAMAN KOLONIAL HINGGA MASA KINI

Ketika Perang Jawa berakhir (1830) Banyumas yang merupakan wilayah Mancanegara Kilen Kasunanan dan Kasultanan diambil oleh pemerintahan Hindia Belanda (sebagaimana Bagelen) dan menjadi sebuah wilayah karesidenan. Sesuai surat keputusan 18 Desember 1830 yang ditandatangani Gubernur Jendral Johanes De Graaf Van Den Bosch, direncanakan Karesidenan Banyumas akan dibagi  4 Afdeeling yaitu Banyumas, Ajibarang, Purbalingga, Dayeuluhur.

Senin, 09 Oktober 2023

CEPETAN DALAM CATATAN THEODORE PIGEAUD

DR. Theodor Gautier Thomas Pigeaud (1899-1988) adalah seorang ahli sastra Jawa dari Belanda. Karya mashurnya adalah Javaans Nederlandsch Handwordenboek (1938) yang menjadi dasar pembuatan Baoesastra Djawa  oleh Wilfridus Josephus Sabarija Poerwadarminta. Karya lain yang menjadi magnum opus adalah, Java in the 15th Century: A Study in Cultural History: The Nagara Kertagama by Rakawi Prapanca of Majapahit, 1365 AD. Buku ini ditulis dalam 5 volume.

Kamis, 05 Oktober 2023

KAFE DAN KAPITAN HUIS TIONGHOA DI MADIUN

Apa yang kita ingat dari Madiun? Bagi yang gemar melakukan perjalanan wisata atau bepergian dan mampir ke Madiun, tentu pecel dan peyek yang renyah menjadi ikon kuliner yang melekati Madiun.

Selasa, 19 September 2023

ARYA WIRYAATMADJA: DARI BAPAK BANK KREDIT PERTANIAN SAMPAI BANK RAKYAT INDONESIA

Suasana mendung di hari Minggu (17 September 2023) menggelayuti kota Purwokerto. Namun tidak menghentikan langkah untuk menyambangi kedua kalinya Museum Bank Rakyat Indonesia di Jl. Jendral Sudirman No 57 Purwokerto. Sayang pada kunjungan kedua ini isi museum nampak lengang dan sejumlah koleksi uang yang biasa diperlihatkan di ruang pamer sudah kosong semua. Menurut informasi, bangunan museum ini akan dilakukan sejumlah renovasi pada beberapa bulan yang akan datang.

Selasa, 29 Agustus 2023

KISAH AWAL KEMERDEKAAN DI KEBUMEN DALAM SEBUAH BUKU CERITA

“Rumah Galih dan rumah kakek memang berdekatan. Kakek sering bertandang ke rumah Galih, terutama untuk menengok cucu yang amat disayanginya itu. Konon, pada masa perang kemerdekaan kakek juga turut maju ke medan pertempuran. Jadi, kakek termasuk Pejuang Angkatan 45.

Senin, 07 Agustus 2023

PEMBUKAAN TUJUH JALUR JALAN DI KEBUMEN UTARA TAHUN 1938 DAN HARAPAN KEBANGKITAN EKONOMI

Pembangunan infrastruktur berkontribusi memacu pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun daerah, serta mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan dan tentunya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Terlepas pembangunan infrastruktur jalan kerap menuai dan melahirkan sejumlah permasalahan, namun tanpa pembangunan infrastruktur roda ekonomi akan berjalan tersendat.

Sabtu, 29 Juli 2023

MENGENANG YANG TERLUPAKAN: PROF H. SOENARDJO, PUTRA PEJAGOAN DAN MENTERI PERDAGANGAN ERA SUKARNO 1957-1958

Adalah Haji Aboengamar, seorang pengusaha genteng di Sokka Kebumen (sebelum tahun 1936 masuk wilayah kabupaten Karanganyar) yang sangat terkenal produk genting dan batu batanya ke berbagai pelosok Jawa bahkan luar negeri.

RADEN SAID PRAWIROSASTRO: DARI SENJAKALA HINDIA BELANDA DAN JEPANG HINGGA FAJAR INDONESIA RAYA

Raden Said mungkin samar terdengar dan hanya diketahui beberapa generasi lanjut usia di Kebumen serta lingkaran keluarga tertentu. Namun figur satu ini menjadi salah satu dari sekian banyak saksi bagaimana pemerintahan Hindia Belanda dan Jepang berakhir dan pemerintahan baru lahir yaitu Republik Indonesia.

KEBUMEN DALAM PERISTIWA BANJIR BESAR DI JAWA 21-23 FEBRUARI 1861

Sumber gambar: Wikipedia.com

Sebuah peristiwa mengerikan terjadi pada tanggal 21-23 Februari 1861 di Jawa – 161 tahun silam – ketika masih di bawah kekuasaan Hindia Belanda. Peristiwa mengerikan itu adalah banjir besar yang melanda sebagian besar wilayah Jawa khususnya Jawa Tengah. Tidak terkecuali Kabupaten Kebumen yang ketika peristiwa itu terjadi masih berada di bawah Karesidenan Bagelen.

MELACAK JEJAK HOTEL JULIANA DI KEBUMEN TAHUN 1930-AN

Keberadaan sebuah hotel, selain sebagai sebuah tempat menginap sementara bagi orang yang hendak melakukan perjalanan jauh, tidak dapat dilepaskan keterkaitannya dengan kegiatan pariwisata. Berbicara mengenai pariwisata, sejak era kolonial khususnya ketika Indonesia masih bernama Hindia Belanda kegiatan pariwisata telah cukup berkembang sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Keseriusan pengelolaan kegiatan pariwisata di Hindia Belanda khususnya oleh pihak swasta Belanda adalah dengan didirikannya perhimpunan bernama Vereeniging Toeristenverkeer (VTV) pada tanggal 24 Maret 1908 di Noordwijk, Batavia dan pemerintah memberikan subsidi sebesar 25 gulden (Ahmad Sunjayadi, Pariwisata di Hindia Belanda (1891-1942), 2019:143).

Jumat, 28 Juli 2023

YANG HILANG YANG BERTAHAN DI KARANGBOLONG: DARI SARANG WALET HINGGA RATU KIDUL SERTA PESTA RAKYAT

Jika kita mendengar nama Karangbolong di Kebumen, tentu bagi yang senang bepergian dan berwisata akan mengingat nama ini sebagai sebuah pantai dan gua yang memiliki sarang burung walet serta tempat yang dikhususkan dalam bentuk pesanggrahan berdasarkan kepercayaan masyarakat terhadap Ratu Kidul.

AMBACHTSSCHOOL (SEKOLAH PERTUKANGAN) DI KEBUMEN: PERAN DAN KONTRIBUSINYA BAGI PEMBENTUKAN MASYARAKAT MANDIRI

Sebelum kebijakan Politik Etis (Etische Politiek) diterapkan di Hindia Belanda, kebijakan pendidikan lebih ditekankan untuk menghasilkan tenaga terdidik yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan kolonial semata-mata. Namun sejak tahun 1901 ketika kebijakan Politik Etis diterapkan di Hindia Belanda, arah perubahan kebijakan pendidikan bukan sekedar melayani kepentingan kolonial namun berupaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat Hindia Belanda (Sejarah Pendidikan di Indonesia Zaman Penjajahan, 1993:73-74).

Kamis, 27 Juli 2023

BUPATI ARUNG BINANG VII: KARYA DAN KONTRIBUSINYA BAGI PEMBANGUNAN KEBUMEN ERA KOLONIAL

Jika kita mengunjungi makam Arung Binang VII di Kebejen, Kutawinangun, Kebumen maka kita hanya mendapatkan keterangan tanggal dan bulan serta tahun wafat beliau yaitu 12 November 1945. Mengapa tokoh penting ini sampai tidak terdeteksi tahun kelahirannya?

Kamis, 20 Juli 2023

MENCARI DR GOELARSO ASTROKOESOEMO

Mengapa judul artikel ini “Mencari Dr. Goelarso Astrokoesoemo?” Bermula dari sebuah kegelisahan saat membaca sejarah RSUD Dr. Soedirman Kebumen yang memberikan keterangan sbb: “Namun kondisi ini sudah tidak strategis lagi dimasa sekarang, dan efektif sejak 1 maret 2015 Operasional RSUD Kebumen pindah secara keseluruhan ke gedung baru yang beralamat di Jalan Lingkar Selatan Desa Muktisari Kecamatan Kebumen. 

Sabtu, 01 Juli 2023

DARI FORT COCHIUS HINGGA VAN DER WIJCK:

Lembaran Kisah Sebuah Benteng Oktagonal di Gombong

Sebuah benteng berbentuk segi delapan (oktagonal) berwarna merah berdiri megah di Desa Sidayu, Gombong. Sekalipun nampak lusuh dan dilahap zaman - ketika kita memasuki kawasan benteng dan setiap lorong satu ke lorong lainnya – namun menyimpan lapisan demi lapisan kisah dari periode yang berbeda yang tidak banyak diketahui publik.

CH. RAPAPORT DARI PENSIUNAN MILITER MENJADI PENGUSAHA DI GOMBONG

Nama Ch. Rapaport tidak akan kita temukan dalam buku sejarah karena memang namanya tidak dihubungkan dengan peristiwa heroik yang kerap menghiasi sejumlah buku sejarah khususnya di era Hindia Belanda.

JEMBATAN TEMBANA DI ATAS SUNGAI LUK ULA

Jembatan tua sepanjang kurang lebih 170 meter ini tegak berdiri menghubungkan wilayah Kebumen bagian barat dengan Kebumen bagian timur. Semasa Karanganyar masih menjadi kabupaten sebelum penghapusan pada tahun 1935 dan penggabungan dengan Kebumen pada tahun 1936 (Teguh Hindarto, Resesi Ekonomi Dunia Yang Menghantarkan Penghapusan Kabupaten di Jawa - https://historyandlegacy-kebumen.blogspot.com/2021/02/resesi-ekonomi-dunia-yang-menghantarkan.html) sungai Luk Ula menjadi batas wilayah masing-masing kabupaten.

JEJAK DAN PENINGGALAN KIAI SADRACH SOEROPRANOTO


Donga Rama Kawula

Sekar Pucung

Dhuh Ramalun, ingkang mungggweng suwargagung, mugi asma Tuwan linuhurna sagung jalmi, kraton Tuwan mugi rawuh mring pra umat.

Rabu, 07 Juni 2023

MEMAHAMI NISAN TUA DENGAN PILAR BERGAYA EROPA (YUNANI) PADA PEMAKAMAN TIONGHOA (BONGPAY) PEJAGOAN

Pada terik siang pukul 12.00 penulis tiba di sebuah kompleks pekuburan Tionghoa (bongpay) di Desa Pejagoan Kecamatan Pejagoan. Lokasinya terletak di belakang Kolam Renang Gading. Kompleks pemakaman Tionghoa ini selain berbukit juga sangat luas.

Minggu, 04 Juni 2023

PENDOPO SI PANJI DAN PERISTIWA BLABUR BANYUMAS 1861

Suatu siang, kembali penulis ingin mengunjungi eks kawasan dan bangunan Kabupaten Banyumas di era kolonial yang sekarang telah difungsikan sebagai kantor kecamatan Banyumas.

Kamis, 01 Juni 2023

MENEMUKAN KEMBALI “SEMPORBRON” ALIAS MATA AIR SEMPOR

Sore yang terik dan cerah, akhirnya penulis berkesempatan untuk menelusuri lokasi di mana mata air panas yang mengandung mineral dan ditemukan dan dimanfaatkan kegunaannya oleh seorang pengusaha bernama Chaskel Rapaport atau yang di surat-surat kabar Hindia Belanda dengan Ch. Rapaport (Teguh Hindarto, Mengenal Chaskel Rapaport: Dari Pensiunan Militer Belanda menjadi Pengusaha di Gombonghttps://historyandlegacy-kebumen.blogspot.com/2023/07/ch-rapaport-dari-pensiunan-militer.html

Rabu, 03 Mei 2023

SETELAH TIGA PULUH TAHUN: HARI PERTAMA MENONTON SEWU DINO DAN MEMBINCANG GENRE HOROR

Setelah kurang lebih tiga puluh tahun masyarakat Kebumen tidak dapat lagi menikmati tayangan film layar lebar karena bioskop kesayangan bernama “Indrakila’ dan “Star” telah lama gulung tikar (Teguh Hindarto, Bioskop Kebumen:Antara Masa Lalu dan Yang Akan Datang - http://historyandlegacy-kebumen.blogspot.com/2022/03/bioskop-dan-film-di-kebumen-antara-masa.html), maka untuk pertama kalinya pada tanggal 19 April 2023 masyarakat Kebumen kembali dapat menikmati tayangan film layar lebar di Platinum Cineplex di lantai UG Trio Mall Kebumen, Jalan Sarbini 109 Kebumen. Pembukaan tayangan untuk publik dimulai tanggal 20 April 2023 dan diresmikan Bupati dan Wakil Bupati Kebumen pada tanggal 26 April 2023.

Jumat, 14 April 2023

GOMBONG DALAM BUKU BACAAN “BOENGA MELOER” 1942

Sebuah buku diterbitkan dengan judul, Boenga Meloer II: Boekoe Batjaan Bahasa Melajoe Oentoek Sekolah Samboengan Dipoelau Djawa (Sengaja kaidah tata bahasa non Ejaan Yang Disempurnakan [EYD] tidak saya pergunakan saat menyalin judul di mana kata depan “di” seharusnya dipisah namun dibiarkan tersambung) karya Soeria Di Radja dan diterbitkan oleh penerbit ternama di era Hindia Belanda yaitu J.B. Wolter’s Uitgevers Maatschappij N.V. Groningen Batavia 1942.

Kamis, 13 April 2023

DARI MANTRI BENDUNG MENJADI BUPATI: POTRET PERJALANAN BUPATI KUTOARJO, RADEN ADIPATI POERBOATMODJO (1849-1928)

Dezer dagen heeft het regentschap Koetoardjo zijn ouden Pangeran de laatste eer bewezen ziin stoffelijk overschot aan den schoot der aarde toevertrouwd, in het familiegraf Giri Tjoemantoko (Saat ini Kabupaten Koetoardjo telah memberikan penghormatan terakhir kepada Pangeran sepuh dan menitipkan jenazahnya ke pangkuan bumi, di makam keluarga Giri Tjoemantoko), demikian kutipan sebuah berita kewafatan dengan judul, De Koetoradjo’s Pangeran yang dimuat surat kabar De Locomotief (18 Oktober 1928).

Minggu, 02 April 2023

MELACAK JEJAK TRAH KOLOPAKING DAN TRAH WONGSONEGORO DALAM VERSI BABAD BANYUMAS

Sebuah kompleks pemakaman dengan pintu gerbang megah bertuliskan Makam Tumenggung Kalapaking tegak berdiri di perbukitan kecil di tepi jalan Desa Kalijirek, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. Jika kita memasuki kompleks pemakaman di dalamnya ada banyak nama yang dikebumikan namun yang utama dan telah dikenal masyarakat Kebumen adalah Tumenggung Kolopaking (I-V). Ada beberapa nama lain yang mungkin kurang begitu dikenal namun namanya tertulis dalam sejumlah naskah babad yang dimiliki oleh masyarakat Banyumas yaitu trah Wongsonegoro (I-V) dan disebut sebagai Ngabehi Kalijirek.

Senin, 13 Maret 2023

DARI HALTE WONOSARI MENJADI STASIUN WONOSARI: JEJAK MODA TRANSPORTASI ERA STATSPOORWEGEN (S.S) DI KEBUMEN

Matahari sore nampak mulai bergeser ke Barat, menjatuhi hamparan padi yang mulai menguning menunggu panen. Di kejauhan sebelah utara barisan perbukitan melengkapi keindahan pemandangan sore di lihat dari sebuah stasiun tua yang sejak pemasangan double track  (2019) lebih difungsikan sebagai gudang dan fungsi stasiun dipindah ke sebelah timur, demikian keterangan dari Bapak Danang selaku Kepala Stasiun Wonosari, Kebumen.

Rabu, 08 Maret 2023

CATATAN KECIL MENGENAI JALAN DAENDELS

Sumber Foto: 

Schets van de Economische Ontwikkeling der Afdeeling Poerworedjo (1926)

Bagi masyarakat Kebumen, nama Jalan Daendels sudah sangat akrab di telinga. Sebelum dibangunnya Jalan Lingkar Selatan-Selatan (JLSS) antara tahun 2015-2018, kawasan Jalan Daendels yang membentang dari daerah Brosot di Kulon Progo hingga daerah Karang Bolong di Kebumen menjadi rute alternatif selain jalan nasional yang menghubungkan Yogyakarta menuju Cilacap atau Banyumas atau sebaliknya.

Selasa, 28 Februari 2023

DALEM PANGERANAN: JEJAK KISAH BUPATI BANYUMAS PANGERAN ARIA GANDOEBRATA

Sebuah rumah kosong yang mulai rapuh namun masih menyisakan kemegahan di zamannya berdiri dalam jalan yang sepi bernama Jalan Budi Utomo, Banyumas. Di depan rumah dengan teras bertangga terlihat hamparan halaman depan di tanami sejumlah pohon dan bunga.

Senin, 27 Februari 2023

GUNUNG BULUPITU DALAM TESTIMONI LAPORAN TRIANGGULASI 1857

Apa yang kita pikirkan jika mendengar nama “Bulupitu?” Sebagai orang Kebumen tentu pikiran kita terarah pada sebuah perbukitan di Desa Tunjungseto yang disakralkan dan menjadi lokasi wisata religi di masa kini. Nama Bulupitu diidentikan dengan Nawangwulan (ada yang menyebut “Nawangsasi”) dan Jaka Sangkrip alias Arung Binang I.

Sabtu, 25 Februari 2023

RUN DOWN EVENT FESTIVAL DI KEBUMEN TAHUN 1938

Foto: Pameran Pasar Tahunan Industri Pribumi 

dan Kerajinan Hindia Belanda Ke-1 di Yogyakarta Tahun 1927


Kabupaten Kebumen hari ini tengah disibukkan dalam melaksanakan sebuah event bernama “Moro Soeta Festival” yang diselenggarakan tanggal 24-26 Februari 2023. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati dua tahun pemerintahan Bupati Arif Sugiyanto dan Ristawati Purwaningsih. Sebagaimana event sebelumnya yaitu “Kebumen International Expo” (25 Juni – 2 Juni 2022), target yang disasar adalah menggerakan ekonomi Kebumen.

Kamis, 23 Februari 2023

PABRIK MINYAK INSULINDE DAN MEXOLIE KEBUMEN: SEBUAH RIWAYAT

Nelly Rose Marchand (istri Oscar Charles Woldringh, karyawan Mexolie 1933-1942) sedang membaca buku di rumah karyawan Mexolie pada tahun 1933

Pada suatu pagi, penulis menyempatkan diri untuk menengok situasi terkini gedung eks Makodim 0709/Kebumen pasca pemindahan dan peresmian gedung Makodim 0709 di Lingkar Selatan Februari 2022 lalu.

Senin, 20 Februari 2023

PASAR DAN PAAL

Jika membaca keterangan foto yang dimuat dalam laman https://collectie.wereldculturen.nl disebutkan sebagai "Nieuw Pasar Gombong, Kedoe" (Pasar Baru di Gombong Karesidenan Kedu). Sangat mungkin latar foto ini (pasar Gombong yang diperbarui) di sekitar tahun 1925/1926 karena dalam laporan berita surat kabar De Locomotief (3 Maret 1926) tentang rencana "verbetering" (perbaikan) pasar Sruni (dengan anggaran f 15.800), pasar Tumenggungan (dengan anggaran f 52.800) serta disebutkan pemasangan pompa air di pasar Gombong, kabupaten Karanganyar (dengan anggaran f 5.060).

CEROBONG PABRIK GULA SITIREDJO KEBUMEN

Ada yang menarik dari foto "Zending Ziekenhuis Pandjoeroeng" (pasca kemerdekaan menjadi RSUD Kebumen sampai tahun 2014) tahun 1918 yang diambil dari buku Zendingsblad Voor Gereformeerde Kerken In Nederland (1918). Apakah itu? Yaitu cerobong khas pabrik gula di ujung Timur rumah sakit. Sejak tahun 1850-1897 telah berdiri Pabrik Gula Sitiredjo (dari hasil wawancara, belum satupun saya dapatkan orang Kebumen yang tahu nama pabrik gula ini) yang dimiliki orang Jawa dan berganti Tionghoa namun setelah beberapa tahun tutup 1900-1911 maka diambil alih oleh orang Tionghoa Banyumas sampai akhirnya tutup bertahun-tahun karena selesai konsesinya.

Kamis, 16 Februari 2023

MEMBACA PERISTIWA GEMPA DI KEBUMEN 1852 DAN 1898

Foto Gempa di Wonosobo Tahun 1924 (Algemeen Handelsblad, 16 Desember 1924)

Bencana gempa bumi di Turki yang terjadi pada 6 Februari 2023 pagi hari pukul 04.17 waktu setempat dengan magnitudo 7,8 yang semula tercatat memakan korban 12.000 jiwa saat artikel ini tuliskan telah mencapai 41.132 jiwa. Sebuah peristiwa yang menyedihkan dan menarik perhatian kemanusiaan sedunia.

Jumat, 10 Februari 2023

RUMAH SAKIT PANDJOEROENG, PARA DOKTER DAN MEMBACA DENAH 1918

Sejak keberfungsiannya dihentikan pada tahun 2014 dan dipindahkan di RSUD Jendral Soedirman di Jl. Lingkar Selatan, bangunan rumah eks RSUD Kebumen semakin lama semakin tidak terurus keberadaannya. Sejak tahun 2016 sebagian bangunan ini diruntuhkan. Di bagian sebelah Barat di lokasi bekas pintu masuk RSUD lama, sebagian bangunan difungsikan sebagai Rumah Singgah Dosarasa (Pelayanan Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik dan PGOT).

Minggu, 05 Februari 2023

SUNGAI LUK ULO, KEBUMEN DALAM BUKU BACAAN "KEMBANG MANTJA WARNA" 1929

Sebuah buku diterbitkan dengan judul Kembang Mantja Warna buah karya W. Van Gelder oleh penerbit De Swart & Zoon 1929. Gelder dikenal menulis beberapa buku pendidikan Al., Geschiedenis Van Nederlandsch Oost-Indie voor de Scholen Aldaar Bewerkt, Atlas Sekolah Hindia Nederland dll. Salah satu bukunya dalam bahasa Sunda, Mangle: Nyaeta Roepa-Roepa Tjarita Reudjeung Tjonto ditujukan untuk siswa sekolah Sunda diterbitkan oleh penerbit De Swart en Zoon 1902. Buku dalam bahasa Sunda yang populer menjadi bacaan anak-anak ini diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dengan judul, Kembang Mantja Warna dan dialihbahasakan Jawa oleh M. Abdoelah, seorang guru bahasa bagi calon priyayi di Blitar.

Sabtu, 28 Januari 2023

STASIUN KALASAN DAN KOPI STASIUN KALASAN

Stasiun Kalasan resmi ditutup Tahun 2007 semenjak adanya sistem double track. Dikarenakan tidak adanya lagi kereta yang bersimpangan secara bergantian maka keberadaan dan keberfungsiannya dibekukan. Dibalik rimbunnya dua pohon beringin tua yang mengapit eks stasiun ini, masih terlihat model bangunan stasiun ini memperlihatkan jejak-jejak warisan arsitektur kolonial sekalipun sudah mendapatkan sentuhan masa kini.

Rabu, 18 Januari 2023

MENGENANG TIRTOWENANG KOLOPAKING, MENGAPRESIASI LEGACY YANG DITINGGALKANNYA

Sebuah pesan Whatsapp penulis terima pada tanggal 3 Januari 2023 yang berisikan berita duka mengenai wafatnya Bapak Tirtowenang Kolopaking pada tanggal 2 Januari pk 22.35 di R.S. Carolus Ruang Gabriel A. Lt. 6. Penulis tidak tahu persis seberapa paham masyarakat Kebumen mengenai figur almarhum mengingat tidak ada satupun media sosial yang memberitakan kewafatannya. Namun bagi Trah Kolopaking (di Kebumen khususnya), tentulah nama ini tidak asing. Apalagi beberapa tahun lalu pernah diadakan sebuah pertemuan di Kebumen dengan mengambil tema, “Temu Kangen Trah Kolopaking” (11 Januari 2020).

Minggu, 15 Januari 2023

KARANGBOLONG, DARI WILAYAH AMBAL MENJADI WILAYAH KARANGANYAR HINGGA WILAYAH KEBUMEN

Hari ini Karangbolong merupakan sebuah nama desa dan pantai di wilayah Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen. Namun jika memeriksa dokumen-dokumen kolonial berupa berita surat kabar, statblad, besluit, almanak, majalah, buku bahwasanya Karangbolong dahulu adalah sebuah distrik (kawedanan) di bawah Regentschap (kabupaten Ambal) dari tahun 1830-1872.