Jumat, 22 November 2019

PROEFHOSPITAAL DAN WABAH DEMAM DI AMBAL TAHUN 1884


Beberapa ratus meter ke arah Barat dari rumah bekas Kabupaten Ambal milik Poerbonegoro, berdiri sebuah bangunan tua membisu di antara beberapa rumah di kanan kirinya dan sebidang tanah pekarangan yang di tanami sejumlah pepohonan oleh warga.

Senin, 18 November 2019

HANDBOEK VOOR TOURISME IN NEDERLANDSCHE INDIE: MEMBACA GELIAT TURISME DAN PARIWISATA HINDIA BELANDA



Kegiatan turisme dan pariwisata ternyata bukan produk negara modern pasca kolonialisme. Sejak era kolonialisme, kegiatan turisme telah berlangsung secara sistematik sejak tahun 1908 (sebelum tahun ini kegiatan wisata belum terstruktur dan tersistematisasi).

Rabu, 13 November 2019

BRIEVENBUS DI KANTOR POS KEBUMEN SAKSI BISU PERUBAHAN ZAMAN DAN MONUMEN KENANGAN SEBUAH MASA



Surat cintaku yang pertama
Membikin hatiku berlomba
Seperti melodi yang indah
Kata-kata cintanya

Penggalan lagu yang dilantunkan penyanyi Vina Panduwinata tentu masih melekat dalam ingatan mereka yang pernah menjadi siswa Sekolah Menengah Umum pada tahun 1980-an. Ya, lirik lagu tersebut bukan hanya menjadi sebuah penyemangat bagi muda dan mudi yang sedang memadu kasih dan menunggu kabar dari kekasihnya. Lirik lagu tersebut mengambarkan interaksi sosial melalui surat menyurat yang dikirim melalui petugas pos. Ada hubungan emosional antara surat yang ditulis dan dikirmkan dengan pembaca yang menantinya.

STASIUN KEBUMEN, MASA LALU DAN MASA KINI


Permulaan Pembangunan Jalur Transportasi Kereta Api

Pada 17 Juni 1864, Gubernur Jenderal Mr. L. A. J. W. Baron. Sloet van Beele membuka jalur kereta api pertama di Jawa, yang saat itu merupakan bagian dari Hindia Belanda. Jalur ini milik Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda), dan jalur pertama yang beroperasi adalah antara Semarang dan Tanggung, dibuka pada 10 Agustus 1867 yang berjarak 26 km dengan lebar jalur 1.435 mm (lebar jalur SS - Staatsspoorwegen adalah 1.067 mm atau yang sekarang dipakai), atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang (History of Railways in Indonesia - http://keretapi.tripod.com/history.html).

GERAKAN RATU ADIL DI PREMBUN 1939 DAN 1940


Ketika mendengar nama Prembun, tentu bagi banyak orang tua atau peminat kajian sejarah lokal akan teringat pada satu nama yaitu “Suikerfabriek Remboen”. Ya, keberadaan pabrik yang sudah tidak terlihat lagi aktivitasnya dan gedungnya ini telah beroperasi sejak era kolonial dari tahun 1800-an hingga 1900-an.