Selasa, 16 Maret 2021

GEDUNG ASISTEN RESIDEN KEBUMEN (DULU DAN KINI)

Sebuah berita dengan judul, De Uitreiking van den Gelen Songsong aan den Regent van Keboemen  (Upacara Penghargaan Songsong Kuning Untuk Bupati Keboemen) dimuat harian De Sumatra Post (24 Oktober 1922) melaporkan sbb:

Kamis, 04 Maret 2021

SITI SEWU DAN NUMBAK ANYAR: MEMAHAMI PEMBAGIAN WILAYAH DI BAGELEN SEBELUM DAN SESUDAH PERJANJIAN GIYANTI SERTA PENEMPATAN DINASTI ARUNG BINANG DI KEBUMEN

Dalam artikel sebelumnya (Teguh Hindarto, Berita Koran/Buku/Jurnal Semasa Kolonial Sebagai Sumber Data - https://historyandlegacy-kebumen.blogspot.com/2021/02/berita-koranbukujurnal-semasa-kolonial_17.html), penulis telah meyakinkan pembaca khususnya mereka yang meminati pengkajian sejarah era kolonial untuk tidak berprasangka negatif dan menjauhi sumber-sumber dokumen yang dikumpulkan oleh pemerintahan Belanda baik dalam bentuk surat keputusan (besluit), lembaran negara (staatblad), surat kabar, jurnal, majalah, buku-buku bertema sejarah ataupun laporan geologis dll.

Senin, 01 Maret 2021

DARI DOKAR HINGGA MOBIL: MELACAK PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DI KEBUMEN

Sebelum ada alat transportasi modern bernama mobil dan motor, kendaraan masyarakat di Kebumen saat itu adalah dos a dos atau dokar. Dalam sebuah iklan koran yang melaporkan keberadaan pemandian air panas Krakal di Alian, Kebumen pada tahun 1890 oleh surat kabar De Locomotief (1 Desember 1890) telah menyebutkan alat transportasi dos a dos alias dokar untuk menghantar ke lokasi. Kemungkinan kendaraan motor dan mobil masuk Kebumen sekitar tahun 1920-an.