Akar jemaat Kristiani di Kebumen dapat dilacak dari beberapa sumber yaitu dari karya Pekabaran Injil orang Belanda perorangan dan organisasi Pekabaran Injil Belanda serta pribumi Jawa (Kiai Sadrach Soeropranoto), khususnya yang beraliran Protestan.
Tahun 1900, Gereja Frisian/Friesland (Friesche Kerken) yang tergabung dalam Zending de Gereformeerde Kerken in Nederlands (ZGKN) atau Badan Pekabaran Injil Gereja Reformasi di Nederland mengutus Ds. Baker ke Kebumen. Pada Mei 1902, Bakker mendirikan Rumah Sakit Pembantu (Hulpziekenhuis) di Krakal, Alian, Kebumen. Beliau menyewa sebuah rumah di desa Kebasekan (sekarang Gedung Prabasanti milik GKJ Kebumen) dan membangun jemaat dari kalangan masyarakat Jawa di Kebumen.
Bagi sebagian kalangan warga Gereja Kristen Jawa (GKJ) di Kebumen mungkin nama Gereja Frisian/Friesland (Friesche Kerken) cukup asing. Namun inilah nama asal muasal gereja yang mewartakan Injil di Jawa Tengah khususnya Kebumen.
Istilah Frisian dalam bahasa Belanda ditulis Friesche dan sering ditulis Friesland. Nama Friesland menunjuk kepada sebuah propinsi di utara Nederland dengan ibu kotanya Leeuwarden. Dalam sebuah sambutan yang ditulis oleh G.M. Van Rennes dalam buku peringatan 25 tahun karya pekabaran Injil Gereja Frisian di Kebumen dengan judul, Schetsen en Herinneringen dituliskan sbb:
De Friesche Zending jubileert weldra. Den 11 den September zal het 25 jaar geleden zijn, dat Ds. D. Bakker, de eerste Missionair predikant der Friesche Kerken, zich te Keboemen vestigde, om zijnen arbeid aanite vangen op het Friesche zendingsterrein...Het is zeker niet van belang ontbloot eens na te gaan, hoe de zendingsactie in Friesland is ontstaan (1925:7)
(Pekabaran Injil Frisian akan segera merayakan hari jadinya. Tanggal 11 September akan menjadi peringatan 25 tahun Ds. D. Bakker, pendeta misionaris pertama Gereja Frisian, menetap di Keboemen untuk memulai pekerjaannya di ladang misi Frisian...Tidak kurang pentingnya untuk dipertimbangkan, bagaimana aksi pekabaran Injil di Friesland ini berasal)
Dari penjelasan ini kita mendapatkan keterangan akar jemaat Kristiani di Kebumen berasal dari karya pekabaran Injil Gereja Frisian atau Gereja Friesland yang tergabung dalam Zending de Gereformeerde Kerken in Nederlands (ZGKN). Orang-orang tua dahulu biasanya mengenja dengan "gereformit".
Sebuah data laporan mengenai jumlah gereja di wilayah Afdeeling Keboemen (Regentschap Keboemen dan Karang-Anjar) hasil Pekabaran Injil oleh gereja pengutus yaitu di Heeg (sebuah desa di Provinsi Friesland Belanda) pada tahun 1909 sbb:
Pelayan Misi: Ds. K. Van Dijck. Ada 8 lokasi perkumpulan tetap pada hari Minggu yaitu di Kebumen, Karanganyar, Banjur, Pamrian, Krakal, Prembun, Glonggong, Grujugan. Ada 7 sekolah yang berlokasi berdekatan dengan nama wilayah tersebut dengan total 168 siswa.
Wilayah Kebumen, Karanganyar, Banjur didampingi Jacob dan Thomas sebagai helpers. Memiliki jumlah jemaat tetap 51 orang dan 24 orang yang mengaku percaya. Sementara Pamrian memiliki seorang helpers bernama Manase dengan jemaat tetap 18 orang dan 10 orang yang mengaku percaya.
Untuk wilayah Krakal memiliki helpers bernama Joese dengan jemaat tetap 19 orang dan 8 orang yang mengaku percaya. Wilayah Prembun memiliki helpers bernama Iskak dan Filipus. Jemaat tetap 58 orang dan 37 orang yang mengaku percaya.
Adapun Glonggong memiliki helpers bernama Bentot dan Joesoep. Jemaat tetap 82 orang dan 42 orang yang mengaku percaya. Grujugan memiliki helpers bernama Sahinoe. Jemaat tetap 24 orang dan 14 orang yang mengaku percaya.
Kelak tanggal 17-18 Februari 1931 gereja-gereja beraliran gerefomeerde (reformasi) ini menamakan dirinya Pesamoewan Kristen “Gereformeerd” ing Tanah Djawi Tengah sisih Kidoel, yang masing-masing mengelompok dalam 5 klasis bersinode pertama di Kebumen. Kelak berganti nama menjadi Gereja Kristen Jawa.
Teguh Hindarto
Founder Historical Study Trips (HST)
(Disampaikan pada kegiatan Heritage On Wheels Kebumen yang diselenggarakan Milangkori Tous)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar