Kamis, 11 November 2021

BRECONG (BAGIAN KEDUA): PENEMUAN STRUKTUR BANGUNAN DAN LANTAI DIDUGA PESANGGRAHAN ERA ARUNG BINANG VII

Tanggal 2 Juli 2021, penulis menerima pesan singkat agar meninjau dan memberikan penilaian terhadap sebuah penampakan batu bata merah berbalut semen putih campuran di hamparan pasir beberapa ratus meter dari bibir pantai Brecong.

Setelah tiba di lokasi dan meminta sejumlah masyarakat yang berada di kawasan pantai Brecong untuk menggali dan memperlebar wilayah galian di sekitar penampakkan batu bata merah besar tersebut, maka dapat terlihat sebuah struktur lantai yang tersusun dari sejumlah batuan yang padat. Sementara batu bata merah yang muncul di pasir ketika digali beberapa meter sudah menampakkan seperti tembok penyusun karena terdiri dari sejumlah batu bata merah dengan ukuran besar.


 

Penggalian Tanggal 2 Juli 2021

Beberapa tahun sebelumnya, Juru Kunci petilasan pertapaan Jaka Sangkrip (Arung Binang I) yaitu Lasija yang menemukan batu bata merah yang timbul di atas pasir tersebut sudah melaporkan ke pemangku kepentingan terkait namun belum mendapatkan tanggapan.

Penulis memutuskan untuk meminta masyarakat menutup kembali penyingkapan struktur tersebut dan segera melaporkan hasil penemuan tersebut ke pihak yang lebih berkompeten menangani persoalan ini yaitu Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

Karena situasi pandemi Covid-19 masih tinggi dan diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) maka pihak BPCB Jateng belum dapat menindaklanjuti laporan tersebut. Pada tanggal 10 November 2021, pihak BPCB Jateng akhirnya memberikan respon dan akan meninjau lokasi. Pada tanggal 11 November 2021 dilakukan peninjauan dan penggalian. Dalam kondisi cuaca mendung dan hujan gerimis proses penggalian dilakukan dengan lancar.

Dari hasil penggalian awal yang dilakukan oleh BPCB Jateng (Bapak Harun dan Bapak Junawan) dengan disaksikan dari Dinas Pendidikan Kebumen (Ibu Aang Seha) dan Kepala Desa Brecong (Bapak Triyono) serta beberapa masyarakat didapatkan sejumlah penampakkan struktur yang lebih luas sekalipun belum dapat dipastikan ukuran menyeluruh dan wujud utuh struktur bangunan tersebut.

Setidaknya struktur tersebut memiliki ukuran sementara memanjang dari barat ke timur sepanjang 660 mtr dan tiap 330 mtr terdapat umpak bekas pilar. Mengapa disebutkan “ukuran sementara” karena penggalian belum dilakukan secara menyeluruh dan dimungkinkan masih ditemui struktur lanjutan di bawah pasir yang kedudukannya meninggi di atas pasir laut lainnya.






Penggalian Tanggal 11 November 2021

Bangunan apakah kiranya gerangan yang menyisakan sebuah struktur lantai bangunan yang tertutup pasir tersebut? Jika mengumpulkan dari sejumlah informasi dari cerita tutur masyarakat, di kawasan pantai Brecong ini masih ditemui sejumlah struktur bangunan yang terlihat seperti kamar dan sudah tertutup gunungan pasir. Lokasinya beberapa ratus meter ke arah barat laut dari penampakkan struktur lantai bangunan tersebut.

Sebagaimana dalam artikel sebelumnya (Teguh Hindarto, Brecong (Bagian Pertama): Jejak Jaka Sangkrip dan Syukuran Arung Binang VII Menerima Gouden Ster - http://historyandlegacy-kebumen.blogspot.com/2021/07/brecong-bagian-pertama.html#more), sangat mungkin bahwa penampakkan struktur lantai bangunan ini adalah pesanggrahan yang dipergunakan untuk melakukan selamatan dan syukuran Arung Binang VII karena telah menerima Gouden Ster (bintang emas) karena prestasi kerjanya di bidang pemerintahan Kebumen.

Penerimaan bintang emas dilaksanakan di pendopo kabupaten Kebumen tanggal 13 Desember 1926 dengan dihadiri bupati Karanganyar, Purworejo, Kutoarjo juga Residen Kedu Van der Jagt, asisten residen Kebumen, kontrolir Kebumen (De Locomotief, 15 Desember 1926)

Setelah menerima bintang emas, pada tanggal 10 Januari 1927 Arung Binang VII (Maliki Soerjomihardjo) mengadakan selamatan agung (groote slametan) sebagaimana laporan sebuah berita berjudul, R.A. Aroengbinang Gehuldigd (R.A. Aroengbinang Menerima Penghormatan) yang dimuat surat kabar De Locomotief (21 Januari 1927) sbb:

Pada hari Minggu tanggal 10 di Bretjong, salah satu pantai selatan yang berjarak 12 pal dari Keboemen, sebuah pesta besar diadakan untuk menghormati bupati oleh masyarakat kecamatan (onder district) Boeloespesantren. Pesta yang dimulai pukul 10 sangat sukses. Banyak wanita dan pria dari kota mendatangi pesta perayaan tersebut.


De Locomotief (21 Januari 1927)

Dalam laporan berita tersebut sangat jelas disebutkan dua lokasi yaitu pesanggrahan dan rumah pedesaan (buitenverblijft) untuk mengingat pertapaan Jaka Sangkrip alias Arung Binang I sebagaimana dikatakan, Sedert een paar jaren is op die plaats een Pasanggrahan door de bevolking gebouwd (Sebuah Pasanggrahan telah dibangun di lokasi itu oleh penduduk selama beberapa tahun ini).

Menilik data dokumen surat kabar di atas, sangat mungkin bahwa penampakkan struktur lantai dan bangunan yang telah dilakukan penggalian tersebut adalah bagian dari lantai dan sisa tembok pesanggrahan.

Penulis memiliki sejumlah foto yang memperlihatkan penampakkan pesanggrahan dan tempat peristirahatan di pantai selatan Kebumen. Foto ini penulis terima dari Conrad Worlding yang kedua orang tuanya (Oscar dan Nelly) pernah bekerja di Mexolie dari tahun 1933-1942. Dalam foto yang diberi keterangan dalam bahasa Prancis, Du picnic au bord de la mer, avec les Leeyke Roskob ...bomme marmite de nasi goreng (Tamasya di tepi laut bersama Leeyke Roskob...panci masak nasi goreng)

 

Mempertimbangkan keberadaan foto pesanggrahan tersebut, sangat mungkin keberadaan struktur lantai dan bangunan tertimbun pasir ini adalah bekas pesanggrahan era Arung Binang VII saat mengadakan upacara selamatan.

Jika benar demikian, maka sejumlah kawasan yang diduga masih menyimpan struktur bangunan lainnya dapat dilakukan penggalian dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait. Penemuan-penemuan ini dapat mengarahkan kita untuk merekonstruksi peran pantai Bercong di era kolonial. Selain itu, dapat menjadi daya tarik wisata pantai yang bukan hanya menawarkan keindahan melainkan jejak-jejak peninggakan bersejarah.

 

1 komentar:

  1. Puji Tuhan...., Lanjutkan karyanya pak....akan menambah perbendaharaan tempat2 beesejarah di kota Kebumen🙏

    BalasHapus