Minggu, 21 Agustus 2022

LOKIDANG KETIKA MENJADI BAGIAN REGENTSCHAP KARANGANYAR

Pasca Perang Dunia II berakhir akses jalan di Amerika tidak memadai dengan jumlah pertumbuhan kendaraan yang pesat. Melihat kenyataan tersebut, Presiden Amerika Dwight D. Eisenhower memimpikan Amerika memiliki jalan yang mampu memberikan akses luas tidak hanya untuk ekonomi melainkan menghadapi situasi darurat saat perang.

Berkaca dari pengalaman saat menghadapi Jerman, bagaimana mobilitas pasukan Jerman demikian tinggi karena mereka memiliki akses jalan  memadai yang dikenal dengan nama "autobahn" sehingga mempercepat pengiriman alutsista.

Salah satu program unggulan Eisenhower adalah pembangunan jalan raya antar negara bagian (interstate highway). Pembangunan dimulai pada tanggal 26 Juni 1956, usai Eisenhower menandatangani Undang-Undang Pembangunan Jalan Raya Antar Negara Bagian dan Pertahanan yang telah disetujui oleh kongres. 

Jalan raya antar negara bagian berhasil menghubungkan sendi-sendi ekonomi Amerika. Keberadaan jalan raya antar negara ini berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Amerika. Perjalanan yang sebelumnya memerlukan waktu 62 hari di tahun 1919, dapat ditempuh selama 4 hari setelah pembangunan jalan raya antar negara bagian.

Melintasi Lokidang (Kebumen) – Kebutuhjurang (Banjarnegara)

Ruas jalan Lokidang – Banjarnegara di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen, kurang lebih 2 km sebelumnya mengalami kerusakan parah sepanjang 12 tahun hingga di tahun 2022 berhasil diselesaikan dalam tempo 4 bulan. Pada tanggal 5 Agustus 2022, diresmikan oleh Bupati Kebumen. Sementara jalan tetangga kabupaten yaitu Desa Kebutuhjurang, Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara terlihat bagus dan terpelihara baik, membelah perbukitan hingga menuju pusat kota Banjarnegara.

Bagi masyarakat Kebumen yang hendak menuju Banjarnegara, ini adalah rute terdekat menuju Banjarnegara dengan dengan sebelumnya menyebrangi Jembatan Mangir di Desa Wonotirto Kecamatan Karanggayam. Rute yang biasa dipergunakan untuk menuju Banjarnegara adalah melalui Desa Somagede Kecamatan Sempor hingga mencapai Desa Merden Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara. 

Dengan rute Lokidang, Karanggayam (Kebumen) melewati Kebutuhjurang, Pagedongan (Banjarnegara) masyarakat Kebumen bisa mencapai pusat kota Banjarnegara yaitu Jl. Jendral Suprapto dengan terlebih dahulu melewati jalur perjalanan yang menanjak menurun perbukitan dengan diselingi panorama pepohonan pinus.

Suatu Masa Ketika Menjadi Wilayah Kabupaten Karanganyar

Lokidang, di masa kini adalah nama sebuah dusun yang masuk wilayah Desa Giritirto Kecamatan Karanggayam. Namun sebelum tahun 1936 yaitu tahun digabungkannya Kabupaten Karanganyar menjadi bagian Kabupaten Kebumen, Lokidang adalah nama sebuah desa yang masuk wilayah District (kawedanan) Karanggayam Regentschap (kabupaten) Karanganyar.

Regentschap (kabupaten) Karanganyar memiliki empat district (kawedanan) yaitu Karanganyar, Gombong, Rowokele, Pejagoan. District Karanganyar membawahi empat onderdistrict (kecamatan) yaitu Karanganyar, Karanggayam, Adimulyo. District Gombong membawahi empat onderdistrict yaitu Gombong, Sempor, Kuwarasan, Guring. District Rowokele membawahi tiga onderdistrict yaitu Rowokele, Ayah, Buayan. Sementara District Pejagoan membawahi empat onderdistrict yaitu Pejagoan, Sruweng, Petanahan, Klirong (G.F.E. Gongggryp, Geillustreerde Encylopaedie van Nederlandsch Indie, 1934:562)

Sungai Luk Ulo menjadi batas wilayah (grens) yang memisahkan Regentschap Karanganyar dan Regentschap Kebumen. Itulah sebabnya dikenal istilah Wetan Kali yang menunjuk pada Regentschap Kebumen dan Kulon Kali yang menunjuk pada Regentschap Karanganyar.

Dalam sebuah laporan berita penghargaan terhadap sejumlah pejabat pribumi, nama Wongsodimedjo, Kepala Desa Lokidang salah satunya disebut menerima penghargaan (De Locomotief, 6 September 1901). Nama Lokidang disebutkan berkaitan dengan sebuah laporan mengenai penempatan seorang mantri polisi pada 2 November 1903 Panunggalan yang berkedudukan di Lokidang, Karanganyar (De Locomotief, 7 Desember 1903). Nama Desa Lokidang bersama Desa Mirahan dan Desa Trenggulun kerap disebut sebagai wilayah desa di mana sejumlah hutan-hutan lindung seperti Hutan Tjerak dan Sigoede berada (Staatsblad  van Nederlandsch Indie over het Jaar 1907 (1906:16).

Nama Lokidang pun sudah disebutkan sebagai salah satu jalur jalan pedesaan dari Banjarnegara menuju  Kebumen dalam buku setebal 47 halaman  dengan judul, Geologische Kaart Van Java: Toelechting Bij Blad 67 (Bandjarnegara) karya Ch. E.A Harloff (1933). Buku ini sebenarnya mengkaji berbagai morfologi pegunungan Serayu Selatan dan Lembah Serayu serta formasi geologis yang membentuk wilayah Banjarnegara termasuk wilayah utara Kebumen yang berdekatan dengan Banjarnegara. Buku ini dilampiri peta formasi geologis kawasan Banjarnegara.

Menariknya buku ini bukan hanya mengkaji mengenai formasi kawasan Banjarnegara yang berbatasan dengan Kebumen namun juga menyebutkan rute empat jalur jalan raya utama antara utara dan selatan, yang harus ditempuh dengan berjalan kaki atau menunggang kuda (Teguh Hindarto, Karangsambung Dalam Riset Geologi R.D.M. Verbeek dan R. Fennema (1896) Serta CH. E.A. HARLOFF (1933) - https://historyandlegacy-kebumen.blogspot.com/2022/07/karangsambung-dalam-riset-geologi-rdm_5.html)

Keempat jalur tersebut adalah sbb: Jalur pertama adalah dari Banjarnegara sampai Banioro (yang melewati desa-desa al., Banjarnegara-Blimbing-Siranti-Banjaran-Karangtengah-Sirongge-Lokidang). Jalur kedua membentang dari Banjarnegara melewati Blimbing ke Pesangkalan, dari sini mengikuti jalur Sungai Loning ke pusat kota kecamatan Sadang-Wetan, melintasi Sungai Luk Ulo di Sadang-Kulon, mendaki gunung melewati antara Igir Gandoel dan Igir Dliwang kemudian mencapai kampung Wadasmalang melalui Pujegan.

Jalur ketiga dimulai di Lembah Serayu di kampung Pucang tepat di sebelah barat km-paal 30 dari jalan raya utama. Sepanjang jalur ini seseorang bisa mencapai desa Somarame melalui Watuurip dan Wiramastra, dari mana jalur berlanjut ke selatan melalui Sipanjang ke Kedungbiru dan ke pusat kota kecamatan Pagebangan. Dari sini, melalui Pingit, seseorang mencapai pusat kota kecamatan Karanggayam dan kemudian Karanganjar. Jalur keempat dimulai dari Mandiraja, terletak di jalan raya besar Lembah Serayu (km –paal 20) dan mengarah ke Merden, Kalitengah dan Pasuruhan menuju Somagede. Dari jalur ini mengikuti lembah Sungai Watoebarut dan melalui Kenteng dan Kedungbulus menuju Gombong.

Berkaca pada dokumen era kolonial di mana Lokidang telah menjadi tempat yang dihuni masyarakat pedesaan sejak lama dan menjadi jalur melintasi Kebumen-Banjarnegara, maka pembangunan infrastruktur kawasan ini adalah sebuah keharusan dan tidak seharusnya terabaikan sebagaimana selama ini terjadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar