Rabu, 26 Januari 2022

SOKA DARI MASA KE MASA

Nama Soka saat ini dihubungkan dengan sebuah ruas jalan yang menghubungkan antara Pejagoan hingga Sruweng (Jl. Raya Sokka, menurut keterangan google map) dan Pejagoan ke Petanahan (Jl. Raya Sokka Petanahan, menurut google map). Selain nama jalan juga menjadi nama sebuah produk genteng yang bernama Sokka. 

Genteng ini diberikan nama dari daerah tempat pembuatan genteng ini pertama kalinya. Nama Aboengamar merupakan nama bekend (bahasa Belanda yang artinya "terkenal") di era kolonial sebagai seorang haji dan pemain bisnis genteng dan bata (Band.Jejak Kejayaan Aboengamar dan Ekspansi Industri Genting Soka - https://youtu.be/0M9dAs1gXc8).

Tentu yang tidak kurang familiar adalah nama Stasiun Soka yang selalu dilintasi kereta api dari arah Jakarta atau Bandung menuju Yogyakarta atau Surabaya demikian sebaliknya. Namun sejak diberlakukannya double track maka terhitung sejak tanggal 14 Desember 2019 atau 2000-an awal stasiun ini tidak lagi difungsikan.


 

Jika kita melakukan pelacakan dokumen kolonial maka Soka (atau Sokka) ternyata pernah menjadi sebuah district (kawedanan) di bawah regentschap (kabupaten) Karanganyar sebelum status kabupatennya dihapuskan tahun 1935. Dalam Regeerings Almanak 1884 disebutkan bahwa Karanganyar memiliki 9 district yaitu: Karanganyar, Gombong, Soka, Petanahan, Puring, Karangbolong. District Soka memiliki onderdistrict (kecamatan) bernama Pejagoan.

  

Pada tahun 1902, Soka berubah status menjadi onderdistrict (kecamatan). Jika di Regeerings Almanak 1901 status Soka masih district (kawedanan) maka menurut "Regeerings Almanak 1902", Soka telah berubah menjadi onderdistrict (kecamatan) sementara Pejagoan naik status menjadi district yang membawahi Soka.

Bukan hanya pernah menjadi nama sebuah district (kawedanan) dan onderdistrict (kecamatan) namun menjadi nama sebuah desa di district Pejagoan. Sebagaimana dilaporkan oleh De Indische Mercuur, No 10 (10 Maret 1908) bahwa di desa Soka sempat hendak didirikan sebuah pabrik untuk kepentingan gula seluas 600 bahu oleh J.C.L.J Van Deun yang telah meminta ijin Residen Kedu.

Di masa kini, Soka hanya menjadi nama sebuah jalan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar