Kamis, 28 April 2022

MELACAK JEJAK YANG TERSISA SUIKERFABRIEK KALIREDJO, SUMPIUH

Pasca penghapusan Cultuurstelsel (Tanam Paksa) tahun 1870 maka modal asing dan swasta masuk ke Hindia Belanda termasuk Jawa. Salah satunya berdirinya sejumlah perkebunan tebu dan pabrik gula(Suikerfabriek).

Pabrik gula Kaliredjo, Sumpiuh yang di bangun dibangun oleh O.L.J.E. Lohmannnnn adalah pabrik gula paling terakhir di wilayah karesidenan Banyumas. Pamornya masih kalah dengan Kalibagor.

Pada tahun 1895 di Karesidenan Banyumas telah berdiri lima buah perusahaan perkebunan tebu yaitu: Suikerfabriek Kalibagor (sebelum diambil alih swasta, pabrik gula ini milik pemerintah dan dibangun 1838) Suikerfabriek Kalimanah, Suikerfabriek Klampok, Suikerfabriek Purwokerto.

Suikerfabriek Kaliredjo resmi beroperasi pada Senin, 26 Juni 1911, ditandai dengan pesta giling pertama yang berlangsung meriah dan dihadiri banyak orang. Ritual slametan digelar dengan harapan PG Kalirejo dapat lancar beroperasi. Sementara pada malam harinya, diadakan pemutaran film dan berbagai hiburan rakyat. Pabrik ini dibangun dalam kurun waktu 18 bulan dengan kapasitas 1400 pikol batang tebu per hari dan diproyeksikan untuk mencapai kapasitas 20.000 pikol perhari, demikian tulis surat kabar Het Nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië  (29 Juni 1911).

Tidak ada satupun bekas reruntuhan bangunan dan fundasi Suikerfabriek Kaliredjo di Sumpiuh. Semua telah rata menjadi tanah dan menjadi kawasan perumahan penduduk di desa Kebokuro Gg Wahyu 1-3. Demikian penjelasan dari seorang warga saat ditemui. Saat membangun rumah memang banyak dijumpai bekas fundasi bangunan kuno era Belanda.

Yang tersisa saat ini adalah bangunan di utara Suikerfabriek Kaliredjo yang saat ini menjadi SMP 2 Sumpiuh dan bangunan kuno di sekitarnya. Dahulu ini merupakan kawasan rumah dinas para administrateur pabrik. Hanya menyisakan reruntuhan yang memperlihatkan jejak kejayaan di tahun 1910-an hingga 1930-an.

Selain reruntuhan bangunan eks Suikerfabriek Kaliredjo di Sumpiuh, ada dua bangunan bekas halte kereta pabrik gula yang di Jl. Kradenan, Kecamatan Sumpiuh dan Klepusari, Pesantren, Kecamatan Tambak.

Akan lebih baik jika bangunan-bangunan sejenis ini dirawat dan dicat ulang serta diberi keterangan sehingga berguna bagi siapapun yang ingin mengetahui masa lalu dan fungsi bangunan-bangunan sejenis.

 

Mungkin kita pernah mendengar "Gardu Londo" di Magelang. Bangunan itu berlokasi di pinggir Jalan Borobudur-Salaman atau Borobudur-Purworejo, tepatnya di Dusun Brongsongan, Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Keberadaan bangunan mungil ini tetap dirawat meskipun di tepian jalan nasional dan menjadi bagian dari penanda jejak-jejak kehidupan di era kolonial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar