Minggu, 09 Mei 2021

BERAPA GAJI BUPATI AMBAL DAN PEGAWAI PEMERINTAHAN LAINNYA DI TAHUN 1872? Sebuah Skema Anggaran Yang Dibatalkan

Dalam artikel sebelumnya kita telah menelusuri dan melacak keberadaan kabupaten Ambal semasa era kolonial di bawah pemerintahan Poerbanegara (Teguh Hindarto, KRAA. Poerbonegoro dan Nasib Historis Penghapusan Kabupaten Ambal 1872 - http://historyandlegacy-kebumen.blogspot.com/2019/09/kraa-poerbonegoro-dan-nasib-historis.html).

Berikut ini kita akan mengkaji sebuah keputusan pemerintah Belanda yang dimuat di sebuah surat kabar Java-bode (22 Maret 1872) dengan judul, Extrakt uit het Register der Besluiten van den Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-lndie (Intisati Daftar Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda). Surat tersebut dikeluarkan di Buitenzoerg pada tanggal 17 Maret 1872 dengan Staatsblad No. 46 dan dikeluarkan oleh Sekretaris Gubernur Jendral bernama Bool.

Apa yang menarik dengan surat keputusan yang dikeluarkan tersebut? Pertama, surat keputusan pendek yang dipublikasikan di surat kabar ini membuat status Ambal pasca kewafatan Porbanegara. Jika kita mendatangi makam Poerbanegara akan tertulis “Makam KRAA Poerbonegoro (Bupati Ambal Th 1830-1871). Wafat 7 Maret 1871. Kasowak 17 Maret 1872”. Apa yang dimaksudkan “kasowak” (dihapus). Istilah ini berkaitan dengan sebuah batu (semacam prasasti) yang tergeletak di nisan KRAT. Poerbonegoro yang bertuliskan aksara Jawa kawi yang isinya berbunyi, “Seda Setu Legi 7 Maret 1871, Suwaking Nagari 17 Maret 1872”.

Keberadaan surat keputusan yang dikeluarkan pada 17 Maret 1872 menegaskan status yang dituliskan mengenai “suwaking nagari” (dihapusnya negara atau kabupaten) pasca kewafatan Poerbanegara. Surat keputusan ini menjadi dokumen penting yang menegaskan nasib Ambal karena dalam keputusan itu dikatakan salah satunya bahwa, “Kabupaten Ambal (karesidenan Bagelen) dibagi (ingedeeld) dalam Kabupaten Koeto-Ardjo, Keboemen dan Karang-Anjar”.

Artinya, wilayah administrasi Ambal dibagi menjadi wilayah milik tiga kabupaten di atas. Wonoroto yang dahulunya merupakan distrik milk Ambal berpindah menjadi milik kabupaten (regentschap) Kutoarjo. Puring, Petanahan serta Karangbolong yang dahulunya merupakan distrik milik Ambal menjadi distrik di bawah kabupaten (regentschap) Karanganyar. Adapun wilayah Ambal sendiri menjadi milik kabupaten (regentschap) Kebumen.

Kita bandingkan wilayah Karesidenan Bagelen sebelum tahun 1871 masih terdiri dari 6 afdeeling dan 6 regentschap yaitu: Purworejo, Kutoarjo, Ledok, Kebumen, Karanganyar, Ambal. Afdeling/Regentschaap Purworejo memiliki 4 distrik yaitu: Purworejo, Cangkrep, Loano, Jenar. Afdeling/Regentschaap Kutoarjo memiliki 3 distrik yaitu: Kutoarjo, Pituruh, Kemiri. Afdeling/Regentschaap Ledok memiliki 5 distrik yaitu: Wonosobo, Kali-alang, Leksono, Kaliwiro, Sapuran. Afdeling/Regentschaap Kebumen memiliki 3 distrik yaitu: Kebumen, Kedung-tawon, Premboen. Afdeling/Regentschaap Karanganyar memiliki 3 distrik yaitu: Karanganyar, Gombong, Soka. Afdeling/Regentschaap Ambal memiliki 5 distrik yaitu: Ambal, Wonoroto, Petanahan, Puring, Karangbolong (Regering Almanak voor Nederlandsch Indie, 1871).

Setelah tahun 1873, wilayah Karesidenan Bagelen menjadi 5 afdeling dan 5 regentschap yaitu: Purworejo, Kutoarjo, Ledok, Kebumen, Karanganyar. Afdeling/Regentschaap Purworejo memiliki 3 distrik yaitu: Purworejo, Cangkrep, Loano. Afdeling/Regentschaap Kutoarjo memiliki 5 distrik yaitu: Kutoarjo, Pituruh, Kemiri, Jenar, Wonoroto. Afdeling/Regentschaap Ledok memiliki 5 distrik yaitu: Wonosobo, Kali-alang, Leksono, Kaliwiro, Sapuran. Afdeling/Regentschaap Kebumen memiliki 4 distrik yaitu: Kebumen, Kedung-tawon, Premboen, Ambal. Afdeling/Regentschaap Karanganyar memiliki 6 distrik yaitu: Karanganyar, Gombong, Soka, Petanahan, Puring, Karangbolong (Regering Almanak voor Nederlandsch Indie, 1873).

Kedua, berkaitan dengan surat keputusan pembagian wilayah Ambal ke dalam tiga kabupaten (Kutoarjo, Kebumen, Karanganyar), diputuskan pula pembatalan (intrekking) sejumlah anggaran yang sedianya akan dikeluarkan pada tahun 1872. Yang menarik dari bagian ini adalah adanya daftar nama-nama jabatan dan daftar penggajian. Sekalipun dibatalkan namun daftar nama-nama jabatan dan skema penggajiannya memberikan kepada kita gambaran mengenai berjalannya roda pemerintahan kabupaten Ambal sebelum tahun 1872. Berikut daftar pekerjaan dan penggajian yang direncanakan namun kemudian dibatalkan yaitu:

een djaksa (seorang jaksa).......................................op ƒ 1.200 's jaar (1.200 florin pertahun)

en panghoeloe (seorang penghulu)..........................op ƒ 600 's jaar (600 florin per tahun)

een cipier (seorang sipir)...........................................op ƒ 300 's jaar (300 florin per tahun)

vier kadjineman (empat kajineman/telik sandi) .....op ƒ 480 's jaar (480 florin per tahun)

een assistent-resident der tweede klasse (seorang asisten residen kelas 2)........op ƒ 7.200 's jaar (7.200 florin per tahun)

klerken en  schrijvers (sekretaris dan penulis).......op ƒ 1.680 's jaar (1.680 florin per tahun)

een hoofdoppasser (seorang kepala opas)..............op ƒ 180 's jaar (180 florin per tahun)

zes oppassers (enam opas)......................................op ƒ 720 's jaar (720 florin per tahun)

reiskosten voor den assistent-residen (biaya perjalanan untuk asisten residen)....op ƒ 900 's jaar (900 florin per tahun)

een regent (seorang bupati)...................................op ƒ 12.000 's jaar (12.000 florin per tahun)

een patih (seorang patih)........................................op ƒ 3000 's jaar (3000 florin per tahun)

een kliwon (seorang kliwon)....................................op ƒ 900 's jaar (900 florin per tahun)

twee mantris (dua mantri) ......................................op ƒ 12.00 's jaar (12.00 florin per tahun)

een schrijfver (seorang juru tulis) ...........................op ƒ 360 's jaar (360 florin per tahun)

zes djogokarsos (enam jagakarya)............................op ƒ 720 's jaar (720 florin per tahun)

een sergeant der pradjoerit (seorang sersan prajurit).........op ƒ 120 's jaar (120 florin per tahun)

een korporaal der pradjoerit (seorang kopral prajurit..........op ƒ 96 's jaar (96 florin per tahun)

een tamboer der pradjoerit (pemukul genderang prajurit) ...op ƒ 84 's jaar (84 florin per tahun)

twintig pradjoerits (dua puluh prajurit)..................................op ƒ 1.440 's jaar (1.440 florin per tahun)

een onder-kollekteur (onder kolektor)......................................op ƒ 2.400 's jaar (2.400 florin per tahun)

een schrijver (seorang juru tulis)................................................op ƒ 180 's jaar (180 florin per tahun)

een hulp postkommies (seorang petugas pos pembantu).............op ƒ 420 's jaar (420 florin per tahun)

Total pengeluaran sebesar ..............................................................36.180 florin

Dari daftar nama-nama jabatan dan skema pendapatan nampak gaji seorang bupati Ambal pada tahun 1872 (jika belum dihapuskan) sebesar 12.000 florin. Dibandingkan gaji asisten residen kelas dua lebih tinggi karena hanya digaji 7.200 florin per tahun.

Pembatalan anggaran tersebut kemungkinan berkaitan dengan status penghapusan kabupaten Ambal pasca kewafatan Poerbanegara dan pembagian wilayah Ambal ke dalam wilayah Kutoarjo, Kebumen dan Karanganyar.

Melalui surat keputusan singkat yang dipublikasikan di media surat kabar ini kita dapat memperkirakan situasi sosial ekonomi semasa pemerintahan Bupati Ambal, K.R.A.A. Poerbanegara melalui sejumlah jabatan yang diemban oleh seseorang, mulai dari jaksa (pengadilan), kajineman (setara intelejen), mantri (kesehatan), patih (administrasi pemerintahan), opas (penjaga keamanan) dll.

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar