Dalam artikel sebelumnya kita telah menelusuri dan melacak keberadaan kabupaten Ambal semasa era kolonial di bawah pemerintahan Poerbanegara (Teguh Hindarto, KRAA. Poerbonegoro dan Nasib Historis Penghapusan Kabupaten Ambal 1872 - http://historyandlegacy-kebumen.blogspot.com/2019/09/kraa-poerbonegoro-dan-nasib-historis.html).
Berikut ini kita akan mengkaji sebuah keputusan pemerintah Belanda yang dimuat di sebuah surat kabar Java-bode (22 Maret 1872) dengan judul, Extrakt uit het Register der Besluiten van den Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-lndie (Intisati Daftar Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda). Surat tersebut dikeluarkan di Buitenzoerg pada tanggal 17 Maret 1872 dengan Staatsblad No. 46 dan dikeluarkan oleh Sekretaris Gubernur Jendral bernama Bool.
Apa yang menarik dengan surat
keputusan yang dikeluarkan tersebut? Pertama,
surat keputusan pendek yang dipublikasikan di surat kabar ini membuat status
Ambal pasca kewafatan Porbanegara. Jika kita mendatangi makam Poerbanegara akan
tertulis “Makam KRAA Poerbonegoro (Bupati Ambal Th 1830-1871). Wafat 7 Maret
1871. Kasowak 17 Maret 1872”. Apa yang dimaksudkan “kasowak” (dihapus). Istilah
ini berkaitan dengan sebuah batu (semacam prasasti) yang tergeletak di nisan
KRAT. Poerbonegoro yang bertuliskan aksara Jawa kawi yang isinya berbunyi,
“Seda Setu Legi 7 Maret 1871, Suwaking Nagari 17 Maret 1872”.
Keberadaan surat keputusan yang
dikeluarkan pada 17 Maret 1872 menegaskan status yang dituliskan mengenai “suwaking
nagari” (dihapusnya negara atau kabupaten) pasca kewafatan Poerbanegara. Surat
keputusan ini menjadi dokumen penting yang menegaskan nasib Ambal karena dalam
keputusan itu dikatakan salah satunya bahwa, “Kabupaten Ambal (karesidenan
Bagelen) dibagi (ingedeeld) dalam
Kabupaten Koeto-Ardjo, Keboemen dan Karang-Anjar”.
Artinya, wilayah administrasi
Ambal dibagi menjadi wilayah milik tiga kabupaten di atas. Wonoroto yang
dahulunya merupakan distrik milk Ambal berpindah menjadi milik kabupaten (regentschap) Kutoarjo. Puring, Petanahan
serta Karangbolong yang dahulunya merupakan distrik milik Ambal menjadi distrik
di bawah kabupaten (regentschap)
Karanganyar. Adapun wilayah Ambal sendiri menjadi milik kabupaten (regentschap) Kebumen.
Kita bandingkan wilayah
Karesidenan Bagelen sebelum tahun 1871 masih terdiri dari 6 afdeeling dan 6 regentschap yaitu: Purworejo, Kutoarjo, Ledok, Kebumen, Karanganyar,
Ambal. Afdeling/Regentschaap
Purworejo memiliki 4 distrik yaitu: Purworejo, Cangkrep, Loano, Jenar. Afdeling/Regentschaap Kutoarjo memiliki
3 distrik yaitu: Kutoarjo, Pituruh, Kemiri. Afdeling/Regentschaap
Ledok memiliki 5 distrik yaitu: Wonosobo, Kali-alang, Leksono, Kaliwiro, Sapuran.
Afdeling/Regentschaap Kebumen
memiliki 3 distrik yaitu: Kebumen, Kedung-tawon, Premboen. Afdeling/Regentschaap Karanganyar memiliki 3 distrik yaitu:
Karanganyar, Gombong, Soka. Afdeling/Regentschaap
Ambal memiliki 5 distrik yaitu: Ambal, Wonoroto, Petanahan, Puring,
Karangbolong (Regering Almanak voor
Nederlandsch Indie, 1871).
Setelah tahun 1873, wilayah
Karesidenan Bagelen menjadi 5 afdeling
dan 5 regentschap yaitu: Purworejo,
Kutoarjo, Ledok, Kebumen, Karanganyar. Afdeling/Regentschaap
Purworejo memiliki 3 distrik yaitu: Purworejo, Cangkrep, Loano. Afdeling/Regentschaap Kutoarjo memiliki
5 distrik yaitu: Kutoarjo, Pituruh, Kemiri, Jenar, Wonoroto. Afdeling/Regentschaap Ledok memiliki 5 distrik
yaitu: Wonosobo, Kali-alang, Leksono, Kaliwiro, Sapuran. Afdeling/Regentschaap Kebumen memiliki 4 distrik yaitu: Kebumen,
Kedung-tawon, Premboen, Ambal. Afdeling/Regentschaap
Karanganyar memiliki 6 distrik yaitu: Karanganyar, Gombong, Soka, Petanahan,
Puring, Karangbolong (Regering Almanak
voor Nederlandsch Indie, 1873).
Kedua, berkaitan dengan
surat keputusan pembagian wilayah Ambal ke dalam tiga kabupaten (Kutoarjo,
Kebumen, Karanganyar), diputuskan pula pembatalan (intrekking) sejumlah anggaran yang sedianya akan dikeluarkan pada
tahun 1872. Yang menarik dari bagian ini adalah adanya daftar nama-nama jabatan
dan daftar penggajian. Sekalipun dibatalkan namun daftar nama-nama jabatan dan
skema penggajiannya memberikan kepada kita gambaran mengenai berjalannya roda
pemerintahan kabupaten Ambal sebelum tahun 1872. Berikut daftar pekerjaan dan
penggajian yang direncanakan namun kemudian dibatalkan yaitu:
een djaksa (seorang jaksa).......................................op ƒ 1.200 's jaar (1.200 florin pertahun)
en panghoeloe
(seorang penghulu)..........................op ƒ 600 's jaar (600
florin per tahun)
een cipier (seorang
sipir)...........................................op ƒ 300 's jaar (300
florin per tahun)
vier kadjineman
(empat kajineman/telik sandi) .....op ƒ 480 's jaar (480 florin
per tahun)
een assistent-resident
der tweede klasse (seorang asisten residen kelas 2)........op ƒ 7.200 's
jaar (7.200 florin per tahun)
klerken en schrijvers (sekretaris dan
penulis).......op ƒ 1.680 's jaar (1.680 florin per tahun)
een hoofdoppasser (seorang
kepala opas)..............op ƒ 180 's jaar (180 florin per
tahun)
zes oppassers (enam
opas)......................................op ƒ 720 's jaar (720
florin per tahun)
reiskosten voor den
assistent-residen (biaya perjalanan untuk asisten residen)....op ƒ
900 's jaar (900 florin per tahun)
een regent (seorang
bupati)...................................op ƒ 12.000 's
jaar (12.000 florin per tahun)
een patih (seorang
patih)........................................op ƒ 3000 's
jaar (3000 florin per tahun)
een kliwon (seorang
kliwon)....................................op ƒ 900 's jaar
(900 florin per tahun)
twee mantris (dua
mantri) ......................................op ƒ 12.00
's jaar (12.00 florin per tahun)
een schrijfver (seorang
juru tulis) ...........................op ƒ 360 's jaar
(360 florin per tahun)
zes djogokarsos (enam
jagakarya)............................op ƒ 720 's jaar (720
florin per tahun)
een sergeant der
pradjoerit (seorang sersan prajurit).........op ƒ 120 's jaar
(120 florin per tahun)
een korporaal der
pradjoerit (seorang kopral prajurit..........op ƒ 96 's jaar (96
florin per tahun)
een tamboer der
pradjoerit (pemukul genderang prajurit) ...op ƒ 84 's jaar (84
florin per tahun)
twintig pradjoerits (dua
puluh prajurit)..................................op ƒ 1.440 's jaar (1.440
florin per tahun)
een onder-kollekteur
(onder kolektor)......................................op ƒ 2.400 's
jaar (2.400 florin per tahun)
een schrijver (seorang
juru tulis)................................................op ƒ 180 's
jaar (180 florin per tahun)
een hulp postkommies (seorang
petugas pos pembantu).............op ƒ 420 's jaar (420 florin per tahun)
Total pengeluaran sebesar ..............................................................36.180 florin
Dari daftar nama-nama jabatan dan
skema pendapatan nampak gaji seorang bupati Ambal pada tahun 1872 (jika belum
dihapuskan) sebesar 12.000 florin. Dibandingkan gaji asisten residen kelas dua
lebih tinggi karena hanya digaji 7.200 florin per tahun.
Pembatalan anggaran tersebut
kemungkinan berkaitan dengan status penghapusan kabupaten Ambal pasca kewafatan
Poerbanegara dan pembagian wilayah Ambal ke dalam wilayah Kutoarjo, Kebumen dan
Karanganyar.
Melalui surat keputusan singkat
yang dipublikasikan di media surat kabar ini kita dapat memperkirakan situasi
sosial ekonomi semasa pemerintahan Bupati Ambal, K.R.A.A. Poerbanegara melalui
sejumlah jabatan yang diemban oleh seseorang, mulai dari jaksa (pengadilan),
kajineman (setara intelejen), mantri (kesehatan), patih (administrasi
pemerintahan), opas (penjaga keamanan) dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar