(Scott Merrillees, Greeting From Jakarta, 2019
Sebuah berita berjudul, En Opening Bioscoop yang dimuat surat kabar De Locomotief (20 September 1938) menuliskan sbb: Rencana pembukaan bioskop di Keboemen pada akhir tahun ini sedang dalam tahap persiapan lanjutan. Hanya izin dari kabupaten untuk sewa gedung bioskop belum diperoleh. Dengan ini, Keboemen akhirnya akan diperkaya dengan sebuah bioskop. Kesulitan besar selalu adalah risiko keuangan yang harus ditanggung oleh calon operator. Pak Abdu'llah akan mencoba. Di mana Keboemen menawarkan sedikit kesempatan untuk hiburan, sebuah film benar-benar merupakan aset besar bagi kota. Kami doakan Pak Abdu'llah sukses selalu dengan usaha barunya.
Menarik, jika di tahun 1929 ada
H.J. Mesland selaku pemilik bioskop lokal di Kebumen, yang tewas di tangan
pembantunya karena diracun (Bioskop
Kebumen dan Periistiwa Kopi Beracun – http://historyandlegacy-kebumen.blogspot.com/2019/08/bioskop-kebumen-dan-peristiwa-kopi.html)
maka di tahun 1938 ada pribumi Jawa bernama Abdullah menjadi pebisnis bioskop.
Frasa “sebuah aset yang besar” (een
groote aanwist) yang dihubungkan dengan keberadaan film dan gedung bioskop
memberikan sinyalemen peluang bisnis yang besar bagi pengusaha film dan pajak
kota. Sayangnya tidak dapat dilacak kelanjutan dan perkembangan bioskop ini dan
di mana lokasinya.
Bukan hanya di Kebumen namun di
Karanganyar saat masih menjadi sebuah regentschap
(kabupaten) dan Gombong menjadi sebuah distrik
(kawedanan) sudah terdapat sejumlah biskop termasuk dekat benteng Cochius yang sekarang
berganti nama menjadi benteng Van der Wijk (Gambar Idoep di Kota Kita - https://www.qureta.com/post/gambar-idoep-di-kota-kita).
Pasca kemerdekaan, Kebumen
memiliki dua gedung bioskop di tahun 1970-an yaitu "Indrakila" dan
"Star" walau keduanya telah gulung tikar. Jika Bioskop
"Indrakila" berlokasi di Jl. Pemuda, (sekarang GOR Gembira).
Sementara itu Bioskop "Star" berlokasi di Jl. Kusuma (depan terminal
angkot lama dan yang sekarang dijadikan lokasi Bank Danamon). Kemudian
berpindah ke Jl. Ahmad Yani. Karena tidak dipakai lama, gedung gedung bioskop
lama kemudian dijuluki "Star Bodol".
Beberapa orang masih mengingat
bila ada film baru yang akan di putar di bioskop pasti ada suara pengumuman
dengan menggunakan mobil pick up sembari di pasang poster lukisan yang terbuat
dari kayu.
Era teknologi informasi
menyebabkan disrupsi di banyak sektor. Telpon berganti smaartphone, surat berganti email, surat kabar dan majalah berganti
koran/majalah elektronik. Demikian juga bioskop bersaing dengan tayangan
VCD/DVD, You Tube dsj. Sejumlah
gedung bioskop di Kebumen pada akhirnya tutup layar mulai dari Indrakila dan
STAR, serta Gombong Thaetre, Rahayu, Lestari di Gombong.
Sebenarnya daya tarik bioskop
masih besar di berbagai kota-kota kabupaten al., Purwokerto (Bioskop Rajawali).
Tinggal selera masyarakat dan apresiasi terhadap filmnya tinggi atau rendah. Tinggi
rendahnya animo dan apresiasi masyarakat turut berpengaruh mati hidupnya
bioskop kota. Di sinilah peran komunitas dan pegiat film pendek yang mulai
tumbuh di Kebumen dan kabupaten tetangga untuk memaksimalkan peran dan
fungsinya.
Film, bukan sekedar tayangan yang
bersifat menghibur belaka namun merupakan potret sebagian realitas kehidupan
sebuah masyarakat baik di negeri seberang yang jauh maupun di negeri sendiri.
Kita bisa mempelajari nilai-nilai, sistem kepercayaan, kebudayaan, gaya hidup, tragedi,
persoslan sosial, sebuah masyarakat melalui sebuah film.
Kiranya Hari Film Nasional yang
diperingati tanggal 30 Maret (hari di mana untuk pertama kalinya dilaksanakan
syuting film Darah dan Doa karya Usmar Ismail) menjadi momentum para pegiat
komunitas film lokal di Kebumen yang selama ini terus menerus memproduksi film
pendek untuk terus mengedukasi masyarakat melalui sarana film.
Akankah bioskop dan film layar lebar
akan kembali membuka layarnya di kota Kebumen masa kini? Semua bergantung dari
apa yang dikerjakan di masa kini oleh semua pihak yang terkait.
kemarin sempat berkunjung ke daerah karanganyar, dekat stasiun. menurut info yang punya rumah, gudang di belakang nya dulu adalah bioskop
BalasHapusTerimakasih untuk informasinya
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusBioskop Dewi. Sekarang digunakan untuk gudang material CV Prestasi.
Hapus