Menyenangkan dan menarik bisa melihat aksi teatrikal secara langsung yang disajikan oleh anak-anak muda Fakultas Ekonomi Unsoed yang tergabung dalam Teater Margin dengan judul, Ketika Iblis Menikahi Seorang Perempuan. Biasanya saya hanya menonton dari layar televisi atau membaca sejumlah laporan koran perihal berbagai laporan pementasan sebuah teater. Dengan melihat secara langsung sebuah pertunjukkan teater maka terjadi interaksi emosional dengan kisah dan tokoh yang dihadirkan. Apalagi jika didukung dengan penataan dan permainan cahaya serta iringan musik yang melatarbelakangi sebuah moment dalam setiap babak aksi teatrikal. Seluruh aksi pementasan yang sinergis dan maksimal baik dari segi permainan peran, efek pencahayaan serta iringin musik pasti akan menimbulkan kesan yang terus hidup dalam pikiran pemirsa sekalipun pertunjukkan tersebut telah usai. Inilah yang dalam bahasa Sosiologi Komunikasi diistilahkan dengan theater of mind (H.M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi di Masyarakat, 2006:177).
The Past is the Key to the Present - Masa Lalu Kunci Memahami Masa Kini
Sabtu, 20 Mei 2017
SEBUAH CATATAN UNTUK PERTUNJUKKAN TEATRIKAL “KETIKA IBLIS MENIKAHI SEORANG PEREMPUAN” OLEH TEATER MARGIN
Menyenangkan dan menarik bisa melihat aksi teatrikal secara langsung yang disajikan oleh anak-anak muda Fakultas Ekonomi Unsoed yang tergabung dalam Teater Margin dengan judul, Ketika Iblis Menikahi Seorang Perempuan. Biasanya saya hanya menonton dari layar televisi atau membaca sejumlah laporan koran perihal berbagai laporan pementasan sebuah teater. Dengan melihat secara langsung sebuah pertunjukkan teater maka terjadi interaksi emosional dengan kisah dan tokoh yang dihadirkan. Apalagi jika didukung dengan penataan dan permainan cahaya serta iringan musik yang melatarbelakangi sebuah moment dalam setiap babak aksi teatrikal. Seluruh aksi pementasan yang sinergis dan maksimal baik dari segi permainan peran, efek pencahayaan serta iringin musik pasti akan menimbulkan kesan yang terus hidup dalam pikiran pemirsa sekalipun pertunjukkan tersebut telah usai. Inilah yang dalam bahasa Sosiologi Komunikasi diistilahkan dengan theater of mind (H.M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi di Masyarakat, 2006:177).
Senin, 08 Mei 2017
ROKOK KLEMBAK MENYAN GOMBONG: Potret Aktivitas Ekonomi Klasik dan Sejarah Publik
Dibalik
aneka ragam persaingan bisnis rokok nasional dan internasional serta regulasi
pemerintah yang membatasi dan melarang aktifitas merokok di ruangan publik yang
telah ditetapkan (sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 “Tentang Pengamanan
Rokok bagi Kesehatan” dan Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 “Tentang Kesehatan”),
di pusat kota Gombong tepatnya Jl. St. Wonokriyo, aktifitas produksi rokok
lokal yang telah berdiri sejak tahun 1950 tetap bergeliyat.
Namanya
adalah Perusahaan Rokok Klembak Menyan “Sintren” yang dikelola oleh Edi
Hendrawanto. Perusahaan ini berjaya pada tahun 1950-an dan yang masih tetap
bertahan hingga hari ini di saat perusahaan lainnya telah gulung tikar. Diawali
dari pasangan suami istri The Tjoan
(Agus Subianto) dan Tjo Goe Nio (Setiawati)yang memperoduksi rokok klembak
menyan merek “Sintren”, “Togog” dan “Bangjo”, usaha ini kemudian diteruskan
oleh 3 anak dari 9 anak keturunan The Tjoan atau Agus Subianto yaitu Budi
Susanto (mengelola rokok “Togog”) Edi Hartanto (mengelola rokok “Sintren”) dan Edi
Hendrawanto (mengelola rokok “Bangjo”).
Senin, 01 Mei 2017
MENYULING KOPI DENGAN BAMBU: Menikmati Cita Rasa Kopi Dengan Konsep Baru Ala Yuri Dulloh, Ambal Kebumen
Kopi,
sebagaimana tumbuhan lainnya memerlukan sejumlah prasyarat agar menghasilkan density atau kadar kekerasan biji kopi
yang diinginkan yaitu: Pertama, elevation
(ketinggian). Rata-rata kopi (baik Arabica
dan Robusta) mensyaratkan lokasi
ketinggian di perbukitan atau pegunungan untuk pertumbuhannya. Untuk Arabica membutuhkan tinggi 900-1800 dari
permukaan laut sementara Robusta di
bawa 900 meter. Kedua, iklim dan
curah hujan. Dikarenakan cahaya matahari langsung dan curah hujan secara
langsung kurang baik untuk pertumbuhan kopi maka diperlukan shade grown atau tanaman penaung agar
melindungi kopi dari cahaya matahari berlebihan. Ketiga, tanaman kopi membutuhkan temperatur yang sejuk yaitu
sekitar 16-18 Celcius. Keempat,
tanaman kopi membutuhkan unsur hara dalam tanah dalam jumlah yang maksimal.
Oleh karenanya tanah yang mengandung hara biasanya terkandung dari bahan-bahan
vulkanis, maka unsur itu hanya di dapat di daerah pegunungan. Kelima, perawatan yang meliputi
pemupukkan dari bahan-bahan organik ( 5 Syarat Budidaya Pohon Kopi –
ilmubarista.com). Namun persyaratan di atas khususnya bagian yang pertama yaitu
ketinggian tidak berlaku bagi Yuri Dulloh, pengusaha kopi dari daerah Pucangan,
Ambal yang sudah menekuni usahanya selama 10 tahun ini. Kopi yang diproduksi
dengan merek Yuam Roasted Coffe di
tanam di lokasi tanah datar yang jaraknya beberapa kilometer saja dari bibir
pantai. Dan hasilnya tidak kalah baik dibandingkan jenis kopi yang ditanam di
dataran tinggi bahkan memiliki sejumlah karakteristik khas yang tidak didapati
di daerah lainnya.
Langganan:
Postingan (Atom)