Warisan, kerap menimbulkan
sejumlah persoalan yang berujung pada perebutan dan berakhir perselisihan
bahkan bisa terjadi saling meniadakan satu sama lain, baik melalui jalur
kontitusi (persidangan hukum) maupun non konstitusi, baik melalui jalur
rasional maupun non rasional (perdukunan). Perselisihan terjadi jika pembagian
warisan dirasa tidak memenuhi rasa keadilan atau salah satu pihak dari ahli
waris melakukan manipulasi yang menguntungkan dirinya dan sejumlah alasan lain
yang masih bisa kita deretkan
The Past is the Key to the Present - Masa Lalu Kunci Memahami Masa Kini
Rabu, 27 Juni 2018
Selasa, 08 Mei 2018
JEJAK PERBENTURAN TRANSPORTASI KONVENSIONAL DAN MODERN DI ERA 1950-AN DI KEBUMEN
Kita masih teringat dengan perselisihan antara tukang beca dengan sopir taksi on line di pool Bis Damri beberapa waktu bukan? (Pengemudi Ojol Cekcok dengan Tukang Becak Gara-gara Berebut Penumpang - http://www.kebumenekspres.com/2018/02/pengemudi-ojol-cekcok-dengan-tukang.html).
Demikian pula dengan demontrasi yang digelar beberapa waktu lalu di Karanganyar perihal penolakan sejumlah tukang beca terhadap dinamika era digital yang membentuk perubahan perilaku transportasi menjadi transportasi on line berbasis aplikasi (Gelar Demo, Sopir dan Tukang Becak Karanganyar Tolak Transportasi Online -http://www.kebumenekspres.com/2018/04/gelar-demo-sopir-dan-tukang-becak.html)?
Kamis, 22 Maret 2018
MENGAKHIRI STIGMA TERHADAP TIONGHOA
Gusdurian Kebumen, Klenteng Tridharma 22 Maret 2018
Stigma dan Identitas Sosial
Istilah-istilah berikut yaitu orang asing, orang aneh, orang berbahaya, orang sesat, merupakan istilah yang
digunakan untuk menciptakan jarak antar kelompok orang, untuk menciptakan “yang lain”
(the other)
dan semua julukkan atau istilah di atas adalah penanda sebuah stigma. Secara umum,
istilah
adalah atribut yang mendiskreditkan atau tanda aib yang membuat orang lain
melihat kita sebagai tidak dapat dipercaya, tercemar, tidak kompeten dll. Oleh karena itu,
stigma adalah gagasan yang dibangun secara sosial tentang penerimaan sosial
berdasarkan identitas dan asosiasi.
Selasa, 13 Maret 2018
PEMBUNUHAN DAN PATOLOGI SOSIAL DI SEKITAR KITA
Peristiwa
pembunuhan sadis yang terjadi tanggal 9 Maret lalu di Buluspesantren dimana
seorang anak kedapatan membacok leher hingga putus dan menewaskan ibu
kandungnya sendiri hanya dikarenakkan tidak memberikkan uang Rp. 500.000
sebagaimana yang diinginkan si pembunuh, mengingatkan peristiwa satu tahun
silam (9 Agustus 2017) di Adimulyo, perihal terbunuhnya seorang guru yang
sedang bertamu oleh seseorang yang kedapatan mengalami gangguan kejiwaan.
Beberapa tahun sebelumnya seseorang di Ambal mengalami kematian karena sabetan
kampak tetangganya yang tengah kumat gangguan kejiwaannya (3 Oktober 2011).
Sekalipun tidak sampai menimbulkan kematian, namun peristiwa pembacokkan
terhadap dua orang di Bonorowo (12 Januari 2017) kembali melibatkan terdakwa
seorang yang mengalami gangguan jiwa.
Sabtu, 10 Maret 2018
MEMBACA PERSOALAN SOSIAL DENGAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI
Catatan dan
Ulasan Buku, “ Kajian Analisis Sosial
Dengan Pendekatan Konsep Teori Tokoh Sosiologi Indonesia”
Disampaikan dalam Acara Bedah Buku dan Diskusi Tematik: Sosiologi
Indonesia
oleh Ikatan Alumni Universitas Terbuka (IKA-UT) Kebumen,
10
Maret 2018 di SMP 7 Kebumen
Dalam kehidupan sosial kita bukan hanya menemui
ketertiban sosial namun juga akan menemui sejumlah fenomena sosial, gerak perubahan
sosial serta berbagai persoalan sosial. Baik ketertiban sosial, fenomena
sosial, perubahan sosial, maupun persoalan-persoalan sosial menjadi obyek pengkajian salah
satu ilmu sosial yaitu Sosiologi.
Rabu, 07 Februari 2018
MEMBACA TINGGINYA ANGKA PERCERAIAN DI KEBUMEN
Koran Kebumen Ekspres kembali menyoroti angka perceraian yang tinggi di Kabupaten Kebumen. Jika di tahun 2016 mencapai 2.628 kasus maka di tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 2.736 kasus. Menariknya, kasus perceraian didominasi oleh pihak perempuan yang melakukan gugatan cerai dengan variasi penyebab gugatan (KE 6 Feb 2017).
Kamis, 01 Februari 2018
DISTORSI TOKOH "NYAI" DALAM PENTAS "NYAI RASMI"
Novel Bumi Manusia
karya Pramoedya Ananta Toer merupakan bagian pertama dari Tetralogi
Pulau Buru-nya. Keempat buku tersebut adalah (disertai tahun penerbitan
dan pelarangan; semuanya diterbitkan Hasta Mitra) meliputi: Bumi Manusia (1980; 1981), Anak Semua Bangsa (1981; 1981), Jejak Langkah (1985; 1985), Rumah Kaca
(1988; 1988). Novel ini mengisahkan tokoh utamanya yang bernama Minke
seorang anak bupati di wilayah Jawa Tengah yang sekaligus siswa sekolah
HBS (Hogere Burgerschool disingkat HBS adalah pendidikan menengah
umum pada zaman Hindia Belanda untuk orang Belanda, Eropa atau elite
pribumi). Selain sebagai siswa HBS, Minke kerap membuat cerita-cerita
pendek yang dimuat di Koran S.N.v/d D dengan nama samaran Max Tollenar.
Pertemanannya dengan Robert Shurhoof yang mengantarkan Minke mengenal
seorang gadis bernama Annelies dan kakaknya bernama Robert Melema putri
seorang Belanda bernama Mellema dan gundiknya bernama Nyai Ontosoroh.
Nyai Ontosoroh sendiri sebermula bernama Sanikem. Dikarenakan
dipercayakan mengelola Boerderij Buitenzorg di Wonokromo dan masyarakat
pribumi Jawa tidak bisa mengeja dengan baik nama perusahaan tersebut,
jadilah nama Ontosoroh untuk menamai Sang Nyai.
Langganan:
Postingan (Atom)