Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij
Beri saja aku nasi goreng dengan
telur dadar
Dengan sambal dan kerupuk dan segelas bir
The Past is the Key to the Present - Masa Lalu Kunci Memahami Masa Kini
Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij
Beri saja aku nasi goreng dengan
telur dadar
Dengan sambal dan kerupuk dan segelas bir
Pasca penghapusan Cultuurstelsel (Tanam Paksa) tahun 1870 maka modal asing dan swasta masuk ke Hindia Belanda termasuk Jawa. Salah satunya berdirinya sejumlah perkebunan tebu dan pabrik gula(Suikerfabriek).
Kisah-kisah mengenai hantu "tidak pernah lekang oleh panas ataupun lapuk oleh hujan". Melintasi waktu dan zaman, setiap generasi memiliki ceritanya sendiri berkaitan dengan fenomena menghantui tersebut.
Menurut catatan J.D. Wolterbeek dalam Babad Zending di Tanah Jawi yang ditulis tahun 1939 bahwa Kiai Tunggul Wulung adalah seorang pertapa di Gunung Kelud yang menerima pewahyuan 10 Perintah Tuhan dalam secarik kertas di tikarnya hingga menghentikan pertapaannya kemudian diperintahkan oleh sebuah suara untuk mencari pengetahuan agama Kristen di Sidoarjo dan Mojowarno yang telah lebih dulu bertumbuh agama Kristen dari kalangan orang Jawa. Tanggal 6 Juli 1857, Tunggul Wulung dan istrinya Endang Sampurnawati menerima baptisan oleh Pdt. Jellesma.
Dalam sebuah berita pendek berjudul, Zendingssynode (Sinode Misi) yang dimuat surat kabar Leeuwarder Nieuwsblad : Goedkoop advertentieblad (31 Mei 1929) dilaporkan sebagai berikut:
Dalam Sinode Misi Gereja-Gereja Gereformeerd di Friesland yang diadakan
hari Rabu di Leeuwarden, sebuah izin diberikan atas permintaan Gereja Pengutus
untuk pendirian Gereja Kristen Pribumi di Tengahan (Djana). Jemaat ini memiliki
65 anggota, 35 di antaranya diterima dalam Perjamuan Suci.
Tuan-tuan berikut ditunjuk menjadi anggota komite penyelidikan mengenai
pengelolaan Gereja Pengutus yaitu P. Siebesma, C. van Raay di Leeuwarden dan H.
Volkers di Huizum.
Sinode Misi berikutnya akan diselenggarakan oleh Gereja di Sneek.
Terhitung sejak 1 Juni 1894, wilayah pekabaran Injil di Jawa Tengah yang semula di bawah tanggung jawab Nederlandsch Gereformeerde Zendings Vereeniging (NGZV) sejak 1861-1894, beralih di bawah kendali Zending Van de Gereformeerde Kerken in Nederland (ZGKN) yang merupakan penyatuan De Chistelijke Gereformeerde Kerk dan De Nederduitsche Gereformeerde Kerken sejak 1892.