Beberapa ratus meter ke arah Barat dari rumah bekas Kabupaten Ambal milik Poerbonegoro, berdiri sebuah bangunan tua membisu di antara beberapa rumah di kanan kirinya dan sebidang tanah pekarangan yang di tanami sejumlah pepohonan oleh warga.
The Past is the Key to the Present - Masa Lalu Kunci Memahami Masa Kini
Jumat, 22 November 2019
Senin, 18 November 2019
HANDBOEK VOOR TOURISME IN NEDERLANDSCHE INDIE: MEMBACA GELIAT TURISME DAN PARIWISATA HINDIA BELANDA
Kegiatan turisme dan pariwisata ternyata bukan produk
negara modern pasca kolonialisme. Sejak era kolonialisme, kegiatan turisme
telah berlangsung secara sistematik sejak tahun 1908 (sebelum tahun ini
kegiatan wisata belum terstruktur dan tersistematisasi).
Rabu, 13 November 2019
BRIEVENBUS DI KANTOR POS KEBUMEN SAKSI BISU PERUBAHAN ZAMAN DAN MONUMEN KENANGAN SEBUAH MASA
Surat cintaku yang pertama
Membikin hatiku berlomba
Seperti melodi yang indah
Kata-kata cintanya
Penggalan lagu yang dilantunkan
penyanyi Vina Panduwinata tentu masih melekat dalam ingatan mereka yang pernah
menjadi siswa Sekolah Menengah Umum pada tahun 1980-an. Ya, lirik lagu tersebut
bukan hanya menjadi sebuah penyemangat bagi muda dan mudi yang sedang memadu
kasih dan menunggu kabar dari kekasihnya. Lirik lagu tersebut mengambarkan
interaksi sosial melalui surat menyurat yang dikirim melalui petugas pos. Ada
hubungan emosional antara surat yang ditulis dan dikirmkan dengan pembaca yang
menantinya.
STASIUN KEBUMEN, MASA LALU DAN MASA KINI
Permulaan Pembangunan Jalur Transportasi Kereta Api
Pada 17 Juni 1864, Gubernur Jenderal Mr. L. A. J. W. Baron. Sloet van Beele membuka jalur kereta api pertama di Jawa, yang saat itu merupakan bagian dari Hindia Belanda. Jalur ini milik Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda), dan jalur pertama yang beroperasi adalah antara Semarang dan Tanggung, dibuka pada 10 Agustus 1867 yang berjarak 26 km dengan lebar jalur 1.435 mm (lebar jalur SS - Staatsspoorwegen adalah 1.067 mm atau yang sekarang dipakai), atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang (History of Railways in Indonesia - http://keretapi.tripod.com/history.html).
Pada 17 Juni 1864, Gubernur Jenderal Mr. L. A. J. W. Baron. Sloet van Beele membuka jalur kereta api pertama di Jawa, yang saat itu merupakan bagian dari Hindia Belanda. Jalur ini milik Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda), dan jalur pertama yang beroperasi adalah antara Semarang dan Tanggung, dibuka pada 10 Agustus 1867 yang berjarak 26 km dengan lebar jalur 1.435 mm (lebar jalur SS - Staatsspoorwegen adalah 1.067 mm atau yang sekarang dipakai), atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang (History of Railways in Indonesia - http://keretapi.tripod.com/history.html).
GERAKAN RATU ADIL DI PREMBUN 1939 DAN 1940
Ketika mendengar nama Prembun,
tentu bagi banyak orang tua atau peminat kajian sejarah lokal akan teringat
pada satu nama yaitu “Suikerfabriek Remboen”. Ya, keberadaan pabrik yang sudah
tidak terlihat lagi aktivitasnya dan gedungnya ini telah beroperasi sejak era
kolonial dari tahun 1800-an hingga 1900-an.