Minggu, 05 Februari 2017

WISATA BERBASIS POTENSI GEOLOGI


Resensi dan Catatan Kritis Buku  “Panduan Geowisata: Menelusuri Jejak Dinamika Bumi Pada Rangkaian Pegunungan Serayu Dan Pantai Selatan Jawa”, Karya Chusni Ansori dkk

Ada banyak kegiatan wisata yang dikembangkan baik oleh pemerintahan daerah maupun komunitas dengan mendasarkan pada kekuatan potensial yang dapat dijadikan nilai jual yang bersifat kontributif secara ekonomi. Berbagai kekuatan potensial yang dijadikan nilai jual dalam kegiatan wisata bisa berbasis pada keindahan alam dan konservasi lingkungan (ekowisata) serta industri pertanian (agrowisata), bangunan peninggalan bersejarah (wisata sejarah), situs-situs purbakala dll. Namun wisata berbasis potensi geologis belum banyak digalakkan dan dikelola secara maksimal. Untuk alasan itulah, Ir. Chusni Ansori, M.T., seorang Peneliti Utama Bidang Geologi, LIPI Karangsambung Kebumen bersama rekan-rekannya membuat buku dengan judul Panduan Geowisata: Menelusuri Jejak Dinamika Bumi Pada Rangkaian Pegunungan Serayu Dan Pantai Selatan Jawa diterbitkan oleh LIPI Press 2016 dengan tebal 157 halaman.

Kamis, 02 Februari 2017

MENCARI HARI JADI: PERLUKAH MEREVISI HARI JADI KEBUMEN


Beberapa waktu lalu, koran Kebumen Ekspres memberikan pernyataan perihal peringatan hari jadi Kebumen ke-81 yang jatuh pada tanggal 1 januari 2017 merupakan yang terakhir kalinya sebagaimana dikatakan mengutip pernyataan Sekda Adi Pandoyo, “Peringatan hari jadi ke-81 pada 1 Januari 2017 merupakan yang terakhir kali. Sebab, saat ini sedang dilakukan peninjauan perubahan peraturan daerah (Perda) nomor 1 tahun 1990. Setelah dilakukan peninjauan ulang hari jadi Kebumen disepakati umur Kebumen akan lebih tua yakni pada 22 Agustus 1831. 'Ke depan, hari jadi Kebumen akan diperingati setiap 22 Agustus', ujar Adi Pandoyo”(Kebumen Ekspres, 17 Desember 2016). Pernyataan ini merujuk pada hasil Seminar Hasil Penelitian Hari Jadi Kebumen yang diselenggarakan tanggal 1 Desember 2016 lalu dimana penyebutan nama Kebumen baru muncul pada tahun 1832 yang tertulis dalam Almanak en Nanreeregister Neerrlandsch Indie sebagaimana diatakan, “Peneliti Pusat Studi Kebudayaan UGM, Danang Indra Prayuda, menyampaikan diketahuinya penyebutan pertama kali nama Kebumen setelah pihaknya melacak pada catatan Belanda. 'Sumber yang mencatat keberadan Kebumen untuk pertama kalinya adalah "Almanak en Nanreeregister Neerrlandsch Indie" tahun 1832', kata Danang, pada seminar hasil penelitian hari jadi Kabupaten Kebumen, di ruang rapat Sekretariat Daerah (Setda)Kebumen, kemarin” (Kebumen Ekspres, 2 Desember 2016).