Rabu, 03 Juli 2013

PASAR TUMENGGUNGAN: GELIAT EKSISTENSI DI ANTARA MENJAMURNYA PASAR MODERN



Setelah pelaksanaan revitalisasi pembangunan Pasar Tumenggungan, maka pada tanggal 2 Juli 2013, Pasar Tumenggungan, Kebumen diresmikan oleh Menteri Perdagangan, Gita Wiryawan. Pasar Tumenggungan dibangun dengan menghabiskan dana 51,9 milyar dan mampu menampung 3.123 pedagang setelah sebelum dibangun hanya mampu menampung 3000 pedagang[1]. Selain Pasar Tumenggungan masih ada empat pasar lainnya yang diresmikan yaitu pasar Jatisari, Pasar Tlogopragoto, Pasar Prembun, Pasar Karanganyar dan Sistem Resi Gudang (SRG) Rowokele.

Pada peresmian itu, Gita Wiryawan mengatakan, "upaya pemerintah merevitalisasi pasar ditujukan agar pasar tradisional menjadi bersih, nyaman, tertib dan sejuk sehingga mampu memperlancar arus distribusi barang, menjaga stabilitas harga, serta mengurangi disparitas antar daerah dan antar waktu", demikian ulsan koran lokal Kebumen Ekspres [2].

Artikel berikut hendak memberikan deskripsi singkat mengenai eksistensi historis Pasar Tumenggungan dan geliat serta masa depannya diantara menjamurnya pasar-pasar modern untuk sekedar melengkapi eksistensi pasar kuno ini sebagai bagian kesejarahan kota Kebumen.