Akhir-akhir ini dunia pendidikan kembali disibukkan dengan kontroversi tentang Kurikulum 2013. Berbicara mengenai kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, maka selayaknya pelaksanaan kurikulum pendidikan tidak hanya mengacu pada pola kebijakan kurikulum pemerintah pusat melainkan harus melibatkan pada pengenalan wilayah di mana para siswa didik bersekolah. Pola tersebut dinamakan kurikulum muatan lokal (mulok). Gubernur Kalimantang Tengah, A. Teras Narang SH., dalam Seminar Pendidikan Transformatif: Menganggkat Nilai-nilai Kearifan Lokal Dalam Menyikapi Arus Globalisasi di Universitas Kristen Indonesia (UKI) bulan September 2012 lalu mengatakan bahwa kurikulum muatan lokal (mulok) adalah kurikulum pendidikan yang berbasiskan berbagai potensi daerah, ciri khas daerah dan keungulan daerah yang selanjutnya disebut kearifan lokal (local wisdom" (Kurikulum Mulok Dibutuhkan Masyarakat,shnews.co).
Kabupaten Kebumen memiliki potensi geografis dan potensi historis yang dapat dijadikan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan baik di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Atas sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal yang turut menyeimbangkan dengan kurikulum nasional. Kita akan mengkaji secara singkat potensi geografis dan potensi historis Kebumen.